Jakarta, odishanewsinsight.com – Di sudut-sudut kota Hanoi, aroma asap panggangan bercampur wangi rempah khas Vietnam seringkali menggoda siapa saja yang melintas. Itulah tanda bahwa warung Bun Cha tengah sibuk melayani pelanggan. Bun Cha adalah hidangan tradisional Vietnam yang memadukan mi beras halus (bun), daging babi panggang berbumbu, sayuran segar, dan kuah asam manis gurih.
Bagi warga lokal, Bun Cha bukan sekadar makanan; ia adalah identitas kuliner, kebanggaan, sekaligus pengingat akan masa kecil yang sederhana. Ada anekdot yang cukup populer di kalangan pedagang tua di Hanoi—mereka sering bercerita bahwa Bun Cha adalah “makanan para pekerja keras” yang sejak dahulu dinikmati buruh pelabuhan dan pegawai kantoran dengan harga terjangkau.
Menariknya, Bun Cha pernah mendunia ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan chef terkenal Anthony Bourdain menyantapnya bersama di sebuah kedai kecil di Hanoi. Sejak saat itu, makanan ini menjadi bintang di mata wisatawan internasional.
Asal Usul Bun Cha: Dari Dapur Rumah ke Ikon Nasional

Asal mula Bun Cha diyakini berasal dari Hanoi pada awal abad ke-20. Awalnya, hidangan ini dibuat oleh ibu rumah tangga sebagai cara memanfaatkan potongan daging babi yang tidak terjual di pasar. Daging tersebut dimarinasi dengan saus ikan, gula, bawang putih, dan lada, lalu dipanggang di atas arang kelapa yang harum.
Seiring waktu, Bun Cha menjadi hidangan yang tak hanya hadir di rumah, tapi juga di kedai kaki lima hingga restoran mewah. Namun, ciri khasnya tetap sama: daging yang dibakar langsung di depan pembeli, aroma arang yang semerbak, dan kuah celup yang seimbang antara asam, manis, dan gurih.
Seorang penjual Bun Cha yang saya temui di Old Quarter bercerita bahwa rahasia kelezatan ada pada kesabaran memanggang. “Kalau apinya terlalu besar, daging gosong luar tapi mentah dalam. Kalau apinya terlalu kecil, bumbu tidak akan karamelisasi,” ujarnya sambil membolak-balik tusukan daging di atas bara merah.
Komponen Rasa yang Membuat Bun Cha Istimewa
Keunikan Bun Cha terletak pada harmoni empat elemen:
a. Bun (Mi Beras)
Mi beras tipis ini dimasak hingga lembut tapi tetap kenyal. Disajikan dingin atau suhu ruang, bun menjadi kontras menyegarkan saat dipadukan dengan daging panas.
b. Cha (Daging Babi Panggang)
Terdiri dari dua jenis: daging cincang berbentuk bulat pipih dan potongan perut babi. Marinasi minimal dua jam sebelum dipanggang membuat rasa bumbu meresap sempurna.
c. Kuah Celup
Kuahnya terbuat dari campuran air, gula, saus ikan, cuka, dan air perasan jeruk nipis atau calamansi. Irisan pepaya muda dan wortel sering ditambahkan untuk memberikan rasa renyah dan segar.
d. Sayuran Segar
Daun selada, kemangi Vietnam (rau thơm), daun ketumbar, dan tauge menjadi pelengkap yang membuat hidangan ini lebih kompleks.
Kombinasi ini menciptakan pengalaman rasa yang kaya: manis dari gula, asin dari saus ikan, asam dari jeruk, gurih dari daging, dan segar dari sayuran.
Cara Menyantap Bun Cha ala Lokal
Bagi turis yang baru mencoba, Bun Cha mungkin terlihat seperti hidangan campur aduk. Namun, ada “ritual” yang membuatnya lebih nikmat. Warga Hanoi biasanya mengambil sedikit bun, mencelupkannya ke kuah bersama potongan daging, lalu menyantapnya bersama sayuran.
Beberapa orang lebih suka mencampur semua komponen ke dalam satu mangkuk besar, mirip salad hangat. Ada pula yang menambahkan cabai segar atau saus bawang putih fermentasi untuk sensasi pedas.
Seorang teman saya yang tinggal di Vietnam pernah bilang, “Bun Cha itu seperti simfoni rasa—kalau kamu makan salah satunya saja, rasanya hambar. Tapi kalau semua dimakan bersama, rasanya jadi luar biasa.”
Bun Cha di Era Modern: Kreativitas tanpa Batas
Meski tradisional, Bun Cha juga beradaptasi dengan zaman. Di kota besar seperti Ho Chi Minh, chef muda mencoba variasi baru seperti Bun Cha ayam, BunCha vegetarian dengan jamur panggang, atau BunCha fusion dengan saus BBQ ala Barat.
Restoran internasional di Eropa bahkan menyajikan Bun Cha dengan plating modern, menggunakan daging sapi wagyu atau ikan salmon sebagai pengganti babi. Meskipun begitu, banyak penikmat kuliner setuju bahwa BunCha terbaik tetaplah yang dijual di gang-gang sempit Hanoi, dengan bangku plastik rendah dan asap panggangan yang memenuhi udara.
Tips Membuat Bun Cha di Rumah
Bagi yang ingin mencoba membuat Bun Cha sendiri, berikut tips yang sering dibagikan para koki Vietnam:
-
Gunakan daging segar: Daging perut babi dengan sedikit lemak memberikan rasa juicy saat dipanggang.
-
Marinasi lama: Minimal 2 jam, idealnya semalaman.
-
Panggang dengan arang: Memberikan aroma khas yang tak bisa ditiru oven listrik.
-
Kuah seimbang: Pastikan rasa manis, asin, dan asam seimbang. Jangan takut mencicipi dan menyesuaikan.
-
Sayuran berlimpah: Semakin banyak variasi daun segar, semakin segar rasanya.
Penutup: Bun Cha sebagai Penghubung Budaya
Bun Cha bukan sekadar kuliner; ia adalah jembatan budaya Vietnam yang menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Dari pasar tradisional hingga meja makan internasional, Bun Cha terus membuktikan bahwa makanan punya kekuatan untuk membawa cerita, sejarah, dan rasa yang tak lekang oleh waktu.
Bagi siapa pun yang berkesempatan mengunjungi Vietnam, mencicipi BunCha di Hanoi adalah pengalaman yang wajib dilakukan—bukan hanya untuk rasa, tapi juga untuk merasakan kehangatan budaya yang dibawanya.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Food
Baca Juga Artikel Dari: Ayam Rica-Rica Pedas: Sensasi Pedas Gurih yang Selalu Bikin Ketagihan
