JAKARTA, odishanewsinsight.com – Setiap kali aroma gorengan menyeruak dari dapur, ada sensasi nostalgia yang tak bisa ditolak. Dari banyak jenis gorengan, Bakwan Udang selalu punya tempat spesial di hati pencinta kuliner. Paduan tepung gurih dengan rasa manis alami udang menghadirkan keseimbangan yang jarang gagal memikat siapa pun yang mencicipinya.
Dalam banyak keluarga Indonesia, bakwan bukan sekadar camilan sore. Ia adalah pengikat suasana—disajikan saat berkumpul, menemani teh hangat, atau bahkan menjadi lauk tambahan saat makan nasi. Tambahan udang di atasnya memberi sentuhan istimewa: tampil cantik, rasa lautnya lembut, dan renyahnya bikin ketagihan.
Beberapa penjaja kaki lima di pesisir Jawa bahkan menjadikan bakwan udang sebagai ikon daerah. Gorengan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang kehangatan interaksi antara penjual dan pelanggan. Satu piring bakwan yang baru diangkat dari wajan bisa jadi awal obrolan panjang yang penuh tawa.
Bahan-Bahan Membuat Bakwan Udang Gurih dan Renyah

Rahasia utama bakwan udang yang lezat bukan pada udangnya saja, melainkan keseimbangan antara adonan tepung dan sayuran. Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk porsi 10–12 buah:
Bahan utama:
-
250 gram udang segar ukuran sedang (kupas sebagian kulitnya, sisakan ekor untuk tampilan)
-
200 gram tepung terigu protein sedang
-
50 gram tepung beras (untuk hasil renyah lebih lama)
-
1 butir telur
-
150 ml air es
-
1 sdt garam
-
½ sdt merica bubuk
-
½ sdt kaldu bubuk
-
1 sdt gula pasir
-
2 batang daun bawang, iris halus
-
1 wortel ukuran sedang, parut atau iris korek api
-
100 gram kol, iris halus
-
Minyak goreng secukupnya
Bumbu halus:
-
2 siung bawang putih
-
3 butir bawang merah
-
½ sdt ketumbar sangrai
Campuran bumbu halus inilah yang memberi aroma khas pada bakwan udang yang otentik.
Cara Membuat Bakwan Udang yang Garing di Luar, Lembut di Dalam
Membuat Bakwan Udang tidak sulit, tapi ada teknik yang sering diabaikan. Ikuti langkah-langkah berikut agar hasilnya sempurna:
-
Persiapkan udang.
Bersihkan udang, sisakan ekornya untuk tampilan cantik. Taburi sedikit garam dan perasan jeruk nipis, diamkan 10 menit, lalu bilas. -
Campur adonan.
Dalam mangkuk besar, aduk rata tepung terigu, tepung beras, garam, gula, merica, kaldu bubuk, serta bumbu halus. Tuang air es perlahan sambil diaduk hingga adonan menjadi kental dan lembut.
-
Masukkan sayuran.
Tambahkan wortel, kol, dan daun bawang ke dalam adonan. Aduk hingga tercampur rata. Jika adonan terlalu encer, tambahkan sedikit tepung; jika terlalu kental, tambahkan air. -
Panaskan minyak banyak.
Gunakan wajan cekung agar hasil gorengan matang merata. Pastikan minyak benar-benar panas (uji dengan menjatuhkan sedikit adonan—jika langsung mengapung, berarti siap). -
Goreng dengan teknik gantung udang.
Ambil satu sendok sayur adonan, letakkan udang di atasnya. Masukkan perlahan ke minyak panas sambil tetap menahan bagian atas sendok selama beberapa detik sebelum dilepas. Teknik ini membuat udang “menggantung” di permukaan bakwan, sehingga tampil cantik dan renyah. -
Masak hingga keemasan.
Goreng dengan api sedang agar bagian luar tidak cepat gosong sementara dalamnya masih matang sempurna. Angkat, tiriskan, dan sajikan hangat.
Tips Rahasia Agar Bakwan Udang Sempurna
Tidak semua bakwan udang bisa tetap garing setelah beberapa jam. Berikut beberapa tips dari para penjual legendaris di Surabaya dan Semarang yang patut dicoba:
-
Gunakan tepung beras atau sedikit tepung maizena untuk menambah kerenyahan.
-
Tambahkan air es ke adonan agar hasilnya ringan dan renyah.
-
Hindari menggoreng dengan api besar karena bisa membuat bagian dalam belum matang.
-
Setelah digoreng, letakkan bakwan di rak kawat (bukan tisu dapur) agar sirkulasi udara tetap terjaga dan renyah lebih lama.
-
Jika ingin rasa lebih gurih, tambahkan sedikit ebi halus ke dalam adonan.
Beberapa rumah makan juga memberi twist modern seperti menambahkan irisan cabai rawit ke dalam adonan atau mencelupkannya ke saus tiram sebelum disajikan.
BakwanUdang dalam Konteks Kuliner Indonesia
Menariknya, Bakwan Udang memiliki posisi unik di dunia kuliner Nusantara. Ia bukan hanya camilan, tetapi juga representasi keseimbangan rasa lokal. Tepung dan sayuran menggambarkan hasil bumi, sementara udang mewakili hasil laut yang melimpah. Keduanya menyatu dalam harmoni yang mencerminkan budaya makan masyarakat pesisir.
Di beberapa daerah seperti Medan dan Pontianak, versi lokalnya berbeda: ada yang menggunakan daun kucai, ada pula yang menambahkan tauge atau irisan cabai hijau di dalamnya. Bahkan di beberapa restoran modern, bakwan udang dijadikan topping mi kuah atau nasi goreng spesial.
Perjalanan bakwan udang dari jajanan kaki lima hingga dapur hotel berbintang membuktikan satu hal: makanan sederhana pun bisa jadi kuliner elegan jika dieksekusi dengan cinta dan ketelitian.
Penutup: Rasa Gurih yang Mengikat Kenangan
Ada alasan mengapa Bakwan Udang tak pernah kehilangan penggemar. Rasa gurihnya menenangkan, teksturnya memuaskan, dan tampilannya menggoda. Lebih dari sekadar resep, bakwan udang adalah potret kehangatan rumah Indonesia — sederhana, renyah, tapi selalu membuat rindu untuk kembali mencicipinya.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Kue Lumpang: Cita Rasa Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu
