Jakarta, odishanewsinsight.com – Tak ada yang bisa menolak aroma cumi goreng tepung yang baru keluar dari wajan — wangi gurihnya seperti panggilan untuk segera menyantap. Hidangan ini sederhana tapi punya pesona rasa yang universal: renyah di luar, lembut di dalam.
Cumi goreng tepung termasuk salah satu menu laut yang paling digemari di Indonesia. Hampir setiap rumah makan seafood menyajikannya, dari kaki lima hingga restoran bintang lima. Tapi, keistimewaan hidangan ini tidak hanya pada kelezatannya, melainkan juga pada keseimbangan tekstur dan rasa yang nyaris sempurna.
Cumi yang segar akan memberikan sensasi manis alami, sementara lapisan tepung gurihnya menghadirkan tekstur yang bikin nagih. Banyak orang mengatakan, “kalau cumi goreng tepung dibuat dengan cinta dan api yang pas, rasa lautnya bisa terasa sampai ke hati.”
Dalam sejarah kuliner, versi awal cumi goreng tepung dipercaya muncul dari perpaduan teknik masak Asia Timur dan Eropa. Jepang punya ika fry, sementara Eropa mengenalnya sebagai fried calamari. Di Indonesia, versi lokal ini berkembang dengan cita rasa rempah yang khas — sedikit bawang putih, merica, dan tepung berbumbu gurih.
Bahan Dasar dan Kunci Kesegaran Cumi

Rahasia utama dari cumi goreng tepung yang lezat adalah kesegaran bahan utamanya. Cumi segar memiliki ciri khas: kulitnya masih mengilap, daging kenyal, dan tidak berbau menyengat. Jika sudah berlendir atau warnanya kusam, bisa dipastikan rasanya tak akan maksimal.
Untuk membuat cumi goreng tepung yang sempurna, berikut bahan-bahan dasarnya:
-
500 gram cumi segar, potong bentuk cincin
-
2 siung bawang putih, haluskan
-
1 sdt garam
-
½ sdt merica bubuk
-
100 gram tepung terigu protein sedang
-
50 gram tepung maizena
-
1 butir telur, kocok lepas
-
Minyak goreng secukupnya
Beberapa orang menambahkan tepung beras atau tepung tapioka untuk menambah kerenyahan. Ada juga yang menggunakan air soda dingin pada adonan untuk menciptakan efek renyah berlapis seperti tempura Jepang.
Kesalahan yang sering dilakukan adalah mencuci cumi terlalu lama atau membiarkannya terlalu lama di udara terbuka. Ini menyebabkan tekstur daging jadi lembek. Cara terbaik adalah cuci cepat di air dingin, lalu langsung tiriskan dan simpan dalam kulkas sebelum diolah.
Teknik Menggoreng: Rahasia di Balik Kerenyahan
Teknik menggoreng adalah titik krusial. Banyak orang mengira cukup mencelupkan cumi ke tepung lalu goreng. Padahal, untuk hasil maksimal, ada ilmu kecil yang menentukan hasil akhir.
Pertama, pastikan minyak benar-benar panas — sekitar 170–180°C. Jika minyak belum cukup panas, cumi akan menyerap minyak dan menjadi lembek. Namun jika terlalu panas, bagian luar gosong sebelum dalamnya matang.
Langkah ideal:
-
Lumuri potongan cumi dengan campuran bawang putih, garam, dan merica. Diamkan 10 menit.
-
Celupkan ke telur kocok, lalu gulingkan ke campuran tepung terigu dan maizena.
-
Goreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan, sekitar 2–3 menit saja. Jangan terlalu lama, karena cumi bisa jadi keras.
Tips tambahan dari chef lokal:
“Gunakan sistem dua kali tepung — celup telur, balur tepung, celup lagi, balur lagi — untuk menghasilkan tekstur super crispy seperti di restoran.”
Setelah matang, tiriskan cumi di atas tisu dapur agar minyak berlebih terserap. Hidangan siap disajikan bersama sambal mayo atau saus asam manis.
Variasi Cumi Goreng Tepung dari Berbagai Daerah
Meski terlihat sederhana, cumi goreng tepung punya banyak versi regional di Indonesia. Di beberapa daerah pesisir Jawa, misalnya, adonan tepung sering dicampur dengan sedikit santan untuk memberi rasa gurih khas.
Di Bali, cumi goreng tepung kadang diberi tambahan serai dan daun jeruk cincang untuk aroma segar. Sementara di Sulawesi, versi pedasnya dikenal dengan nama cumi crispy rica, di mana cumi goreng disiram saus cabai segar.
Restoran modern kini juga berinovasi. Ada yang menyajikan cumi goreng tepung dengan saus salted egg, atau disajikan di atas nasi hangat ala rice bowl Jepang. Bahkan, beberapa kafe fusion di Jakarta mulai menggabungkan hidangan ini dengan saus keju leleh dan truffle oil — sesuatu yang dulu tak pernah terpikirkan.
Inilah bukti bahwa makanan sederhana seperti cumi goreng tepung bisa berkembang menjadi kuliner global dengan sentuhan lokal. Setiap daerah, setiap tangan, memberikan keunikan rasa sendiri.
Makna di Balik Sajian Cumi Goreng Tepung
Lebih dari sekadar makanan, cumi goreng tepung sering kali menjadi simbol kebersamaan. Di banyak rumah tangga Indonesia, hidangan ini muncul saat momen santai — makan malam keluarga, kumpul akhir pekan, atau piknik di tepi pantai.
Ada semacam kehangatan yang muncul ketika suara “kriuk” terdengar di meja makan. Semua orang tersenyum, berebut potongan pertama, dan suasana langsung hidup.
Cumi goreng tepung adalah contoh sempurna dari bagaimana kuliner sederhana bisa membawa kebahagiaan besar. Ia mengingatkan kita bahwa kenikmatan sejati tak selalu datang dari hal rumit — kadang cukup dari paduan tepung, minyak, dan laut.
Di era modern ini, banyak restoran mencoba membuat versi sehatnya: menggunakan air fryer, tepung rendah gluten, atau minyak nabati yang lebih ringan. Tapi satu hal tetap sama — rasa gurih laut yang khas, yang hanya bisa diberikan oleh cumi segar dan teknik menggoreng yang tepat.
Dan pada akhirnya, tak peduli bagaimana cara menghidangkannya, cumi goreng tepung selalu punya tempat di hati para pecinta kuliner.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Food
Baca Juga Artikel Dari: Mochi Kacang: Sensasi Manis dan Kenyal yang Menggoda Lidah
