JAKARTA, odishanewsinsight.com – Di wilayah Asturias, utara Spanyol, ada aroma yang sulit dilupakan. Saat musim dingin datang, udara pegunungan membawa wangi khas kaldu kental yang perlahan meresap ke jendela rumah-rumah batu tua. Itulah aroma Fabada Asturiana — hidangan legendaris yang dianggap sebagai simbol kehangatan keluarga dan tradisi kuliner paling otentik di kawasan itu.
Fabada Asturiana bukan sekadar sup kacang. Ia adalah cerita panjang tentang sejarah, keluarga, dan waktu. Resepnya diwariskan turun-temurun, lahir dari kebutuhan sederhana masyarakat pedesaan untuk menciptakan hidangan yang mampu memberi energi selama musim dingin yang panjang.
Saat pertama kali mencicipinya, orang tak hanya merasakan lembutnya kacang putih dan gurihnya sosis chorizo, tapi juga sentuhan nostalgia — rasa yang sulit diciptakan ulang tanpa cinta pada tradisi.
Kelezatan yang Dibangun dari Kesederhanaan

Salah satu hal menarik dari Fabada Asturiana adalah bahan-bahannya yang sederhana, namun setiap unsur punya peran penting dalam membangun cita rasa. Kombinasi kacang putih yang lembut, lemak alami dari daging, dan aroma asap dari chorizo serta morcilla (sosis darah khas Spanyol) menciptakan harmoni rasa yang dalam.
Banyak chef mengatakan, rahasia Fabada bukan pada bahan mahal, tapi pada waktu dan kesabaran. Ini adalah jenis masakan yang tidak bisa dikejar. Butuh waktu berjam-jam agar kacang menyerap cita rasa dari setiap potongan daging. Hasil akhirnya adalah kuah pekat berwarna oranye kemerahan, beraroma lembut, dan tekstur yang nyaris sempurna.
Bahan-Bahan Fabada Asturiana
Untuk membuat satu porsi besar Fabada Asturiana (sekitar 4–6 orang), berikut bahan-bahan yang digunakan:
-
500 gram kacang putih kering (jenis fabes de la Granja jika tersedia)
-
200 gram chorizo (sosis asap Spanyol)
-
150 gram morcilla asturiana (atau bisa diganti sosis darah lain)
-
150 gram daging babi asin atau pancetta
-
1 siung bawang putih, cincang halus
-
1 bawang bombai ukuran sedang, cincang halus
-
1 lembar daun salam
-
1 sendok teh paprika asap (pimentón de la Vera)
-
Garam secukupnya
-
Minyak zaitun secukupnya
-
Air untuk merebus
Cara Membuat Fabada Asturiana
-
Persiapan kacang putih:
Rendam kacang putih dalam air dingin selama minimal 8 jam (biasanya semalaman). Ini akan membuat kacang lebih lembut dan mudah dimasak. -
Merebus bahan utama:
Masukkan kacang putih, daging babi asin, chorizo, dan morcilla ke dalam panci besar. Tambahkan air hingga semua bahan terendam. Rebus perlahan dengan api kecil. -
Menghilangkan busa:
Saat air mulai mendidih, buang busa yang muncul di permukaan untuk menjaga kuah tetap jernih dan bersih. -
Menambahkan bumbu:
Setelah sekitar satu jam perebusan, tumis bawang putih dan bawang bombai dengan sedikit minyak zaitun di wajan terpisah hingga harum dan keemasan. Tambahkan paprika asap, aduk cepat agar tidak gosong, lalu tuang tumisan ke panci utama. -
Masak perlahan:
Rebus kembali dengan api kecil selama 2–3 jam hingga kacang benar-benar empuk dan kuah menjadi kental. Aduk perlahan sesekali agar kacang tidak hancur. -
Penyajian:
Angkat daging dan sosis, potong-potong, lalu sajikan bersama kacang dalam mangkuk besar. Hidangan ini paling nikmat disantap hangat, ditemani roti keras dan segelas anggur merah khas Spanyol.
Makna Sosial di Balik Semangkuk Fabada
Bagi masyarakat Asturias, Fabada lebih dari sekadar hidangan — ia adalah simbol kebersamaan. Biasanya disajikan saat keluarga besar berkumpul di hari libur atau perayaan desa. Ada tradisi tak tertulis di mana setiap keluarga punya versi rahasia dari resep ini; entah tambahan rempah tertentu, teknik perebusan berbeda, atau proporsi daging yang khas.
Di banyak restoran tradisional, Fabada disajikan dalam panci tanah liat besar. Tidak ada hiasan mewah, tidak ada plating modern. Hanya makanan hangat yang mengundang percakapan panjang dan tawa di meja makan.
Keaslian seperti inilah yang membuat hidangan ini tetap relevan hingga kini. Dalam era makanan cepat saji dan gaya hidup digital, Fabada Asturiana mengingatkan manusia akan pentingnya waktu — waktu untuk memasak, menikmati, dan berbagi.
Manfaat Fabada Asturiana bagi Tubuh
Meski kaya dan berat, Fabada punya beberapa manfaat jika dikonsumsi dengan porsi bijak:
-
Sumber protein tinggi: Kacang putih dan daging memberikan asupan protein yang membantu pembentukan otot dan menjaga energi tubuh.
-
Kaya serat: Kacang membantu sistem pencernaan bekerja optimal serta menurunkan kadar kolesterol jahat.
-
Mengandung zat besi dan vitamin B: Daging dan sosis dalam Fabada menyediakan nutrisi penting untuk kesehatan darah dan metabolisme.
-
Menghangatkan tubuh: Kaldu pekat dan lemak alami sangat cocok dikonsumsi di cuaca dingin, menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Namun tentu, karena kandungan lemaknya cukup tinggi, disarankan untuk menikmati Fabada sesekali saja, bukan setiap hari.
Tips Membuat Fabada Asturiana yang Autentik
-
Gunakan kacang lokal berkualitas tinggi.
Jenis fabes de la Granja dikenal memiliki tekstur lembut dan tidak mudah hancur. Jika sulit didapat, gunakan kacang putih besar dari pasar lokal, tapi pastikan direndam cukup lama. -
Masak dengan api kecil dan sabar.
Fabada bukan hidangan cepat. Semakin lama dimasak, semakin kaya rasa yang dihasilkan. -
Jangan aduk terlalu sering.
Kacang putih mudah hancur jika diaduk berlebihan. Cukup gerakkan panci perlahan untuk meratakan panas. -
Gunakan paprika asap asli Spanyol.
Rempah ini memberi warna dan aroma khas yang menjadi identitas utama Fabada. -
Biarkan semalam sebelum disajikan.
Banyak koki percaya bahwa Fabada Asturiana justru lebih nikmat setelah didiamkan semalaman, karena bumbunya semakin meresap.
Penutup: Cita Rasa, Waktu, dan Warisan
Fabada Asturiana bukan hanya hidangan klasik, tapi juga bentuk penghormatan terhadap waktu dan kesabaran. Ia mengajarkan bahwa kelezatan sejati tidak datang dari kecepatan, melainkan dari proses yang tulus dan perlahan.
Dalam dunia modern yang serba instan, Fabada tetap berdiri tegak sebagai simbol tradisi. Hidangan ini membuktikan bahwa makanan bisa menjadi bahasa universal — cara manusia menuturkan kisahnya, berbagi kehangatan, dan mewariskan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Ramen: Kisah Kenyamanan, Sains Rasa, dan Tren Kuliner
