JAKARTA, odishanewsinsight.com – Dalam dunia kuliner, tak banyak rasa yang mampu menjembatani tradisi dan gaya hidup modern seperti Matcha Cake. Kue ini lahir dari perpaduan antara keanggunan budaya Jepang dan kreativitas dunia pastry. Aroma teh hijaunya yang khas, berpadu lembut dengan tekstur sponge yang ringan, menjadikan Matcha Cake bukan sekadar dessert, tapi pengalaman rasa yang menenangkan.
Beberapa tahun terakhir, tren kuliner berbasis matcha berkembang pesat. Dari latte hingga soft serve, hampir semua lini kuliner mencoba memanfaatkan keunikan rasa teh hijau bubuk ini. Namun, MatchaCake tetap menempati posisi istimewa. Ia menghadirkan keseimbangan antara manis, pahit, dan gurih yang jarang ditemukan dalam kue lainnya.
Bahan-Bahan Utama untuk Matcha Cake yang Autentik

Rahasia utama kelezatan Matcha Cake terletak pada kualitas matcha powder yang digunakan. Semakin murni dan segar bubuk matcha, semakin kaya pula aroma dan warna hijaunya. Berikut bahan yang dibutuhkan untuk versi klasik yang lembut dan harum.
Bahan Dasar Kue:
-
120 gram tepung terigu protein sedang
-
10 gram bubuk matcha premium (grade culinary atau ceremonial)
-
4 butir telur suhu ruang
-
100 gram gula pasir halus
-
100 gram mentega cair atau minyak sayur
-
60 ml susu cair full cream
-
1 sdt baking powder
-
Sejumput garam
Bahan Krim Pelapis (opsional):
-
200 ml whipped cream cair
-
2 sdm gula halus
-
½ sdt ekstrak vanila
-
½ sdt bubuk matcha tambahan untuk pewarna alami
Cara Membuat Matcha Cake yang Lembut dan Wangi
Proses pembuatan Matcha Cake memerlukan ketelitian, namun hasilnya sepadan. Setiap langkah menentukan kelembutan dan aroma khas yang dihasilkan.
-
Persiapan Awal:
Panaskan oven pada suhu 170°C. Siapkan loyang bulat diameter 20 cm, olesi dengan mentega dan lapisi kertas roti. -
Campur Bahan Kering:
Ayak tepung terigu, bubuk matcha, garam, dan baking powder. Proses pengayakan penting agar adonan tidak menggumpal dan warna hijau menyatu rata. -
Kocok Telur dan Gula:
Gunakan mixer berkecepatan tinggi hingga adonan mengembang tiga kali lipat, berwarna pucat, dan membentuk jejak lembut saat diangkat. -
Tambahkan Bahan Cair:
Kecilkan kecepatan, masukkan susu cair dan mentega cair sedikit demi sedikit hingga rata. -
Masukkan Campuran Tepung:
Aduk perlahan menggunakan spatula dengan teknik folding agar udara dalam adonan tidak keluar. -
Panggang:
Tuang ke loyang, panggang 35–40 menit hingga matang dan berwarna hijau keemasan. Tusuk dengan lidi — bila keluar bersih, berarti kue siap diangkat. -
Pendinginan dan Pelapisan:
Dinginkan kue sepenuhnya di rak kawat sebelum dilapisi whipped cream matcha. -
Finishing:
Taburi bubuk matcha halus di atas kue untuk tampilan elegan ala Jepang.
Cita Rasa yang Menggoda: Pahit, Manis, dan Umami yang Menyatu
Menikmati Matcha Cake bukan sekadar menyantap kue, melainkan menelusuri harmoni rasa. Setiap gigitan memberikan sensasi pahit halus dari matcha yang berpadu manisnya krim dan lembutnya sponge cake.
Cita rasa pahit ringan ini justru menjadi daya tarik utama. Dalam budaya Jepang, matcha bitterness dianggap simbol kemurnian dan keseimbangan batin. Tidak heran bila MatchaCake sering disajikan dalam acara tea ceremony modern, sebagai pelengkap teh hangat.
Secara sensorik, aroma earthy matcha berpadu dengan wangi susu dan telur, menghasilkan karakter rasa yang kompleks namun menenangkan. Banyak pastry chef menilai MatchaCake sebagai dessert “anti-bosan” — tiap suapan menawarkan nuansa berbeda tergantung tingkat kemanisan dan suhu penyajian.
Kisah Budaya di Balik Matcha Cake
Asal-usul Matcha Cake tidak bisa dilepaskan dari sejarah teh hijau Jepang. Matcha sendiri sudah dikenal sejak abad ke-12, dibawa oleh biksu Zen dari Tiongkok ke Jepang. Awalnya digunakan dalam ritual spiritual karena dipercaya menenangkan pikiran.
Namun, perpaduannya dengan dunia pastry baru muncul ketika tren kuliner fusion Jepang-Eropa berkembang pada era modern. Chef Jepang mulai menggabungkan bahan tradisional seperti matcha, azuki, dan mochi ke dalam kue bergaya Barat. Dari sinilah Matcha Cake lahir — simbol perpaduan dua dunia rasa yang kontras tapi harmonis.
Kini, Matcha Cake telah mendunia. Mulai dari kafe di Tokyo hingga toko roti di Jakarta, tampilannya selalu memesona. Warna hijaunya yang alami menjadi daya tarik visual yang menenangkan mata dan menggugah selera.
Tips Menghasilkan Matcha Cake yang Sempurna
-
Gunakan Matcha Berkualitas:
Pilih matcha bubuk berwarna hijau cerah. Warna kecokelatan menandakan oksidasi dan akan mengubah rasa menjadi getir. -
Jaga Suhu Oven:
Suhu terlalu tinggi membuat warna matcha pudar. Pertahankan di kisaran 165–175°C untuk menjaga warna hijau tetap cantik. -
Jangan Overmix:
Aduk secukupnya agar tekstur tetap lembut dan tidak bantat. -
Gunakan Susu Full Cream:
Lemak susu memperkuat aroma matcha dan memberikan hasil akhir lebih moist. -
Sajikan Dingin:
Matcha Cake paling nikmat setelah didinginkan 2–3 jam di kulkas, karena rasa pahit-manisnya semakin seimbang.
Variasi Matcha Cake yang Populer
-
Matcha Cheesecake: Perpaduan rasa gurih keju dan pahit lembut matcha. Cocok untuk pencinta dessert padat dan creamy.
-
Matcha Roll Cake: Kue gulung berisi krim matcha lembut di tengah, menjadi favorit di kafe Jepang.
-
Matcha Lava Cake: Versi modern dengan lelehan matcha panas di bagian tengah.
-
Matcha Cupcake: Pilihan praktis untuk sajian pesta, mudah dibuat dan tampil menarik.
Variasi ini menunjukkan bahwa Matcha Cake bukan sekadar tren sesaat, tetapi sudah menjadi bagian dari identitas kuliner global yang menyatukan tradisi dan kreativitas.
Kesimpulan: Matcha Cake sebagai Simbol Keseimbangan Rasa dan Budaya
Matcha Cake adalah lebih dari sekadar kue. Ia merupakan simbol keseimbangan antara budaya Timur dan inovasi Barat, antara rasa pahit dan manis, antara kesederhanaan dan kemewahan.
Dalam setiap irisan, tersimpan kisah panjang tentang perjalanan rasa yang dimulai dari daun teh hijau di lereng Uji, Jepang, hingga dapur modern yang mengubahnya menjadi karya seni kuliner.
Bagi pencinta dessert, Matcha Cake adalah bukti bahwa keindahan rasa bisa muncul dari kesederhanaan — asalkan dibuat dengan hati dan perhatian terhadap detail.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Fault Line Cake: Tren Kue Estetis dengan Lapisan Retak yang Unik
