Sat. Dec 6th, 2025
Chicken Korma

Jakarta, odishanewsinsight.com – Bayangkan satu sendok ayam empuk yang terbenam dalam kuah kental berwarna emas pucat. Aromanya menyengat—bukan menyakitkan, tapi menenangkan. Rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan pala, berpadu dalam harmoni rasa yang kompleks. Itulah Chicken Korma, sajian klasik India yang bukan hanya sekadar makanan, tapi warisan budaya.

Dalam sejarah kuliner India, Korma berasal dari kata qorma, bahasa Urdu yang berarti “memasak perlahan.” Ini bukan sekadar cara memasak, tapi filosofi: bahwa rasa terbaik datang dari kesabaran. Chicken Korma sendiri punya sejarah panjang, bermula dari dapur Kekaisaran Mughal. Dulu, hanya raja dan bangsawan yang bisa menikmati hidangan seperti ini.

Ada cerita fiktif yang sering saya gunakan untuk menggambarkan Chicken Korma kepada teman yang belum pernah mencicipinya. “Bayangkan kamu diundang ke istana kerajaan di Delhi abad ke-16, duduk di bawah lampu gantung megah, dan seorang juru masak datang membawa semangkuk korma yang telah dididihkan 4 jam penuh hanya untukmu.” Bukan berlebihan—itulah rasa eksklusivitas yang dibawa Chicken Korma.

Rahasia di Balik Kuahnya: Antara Teknik dan Cinta

Chicken Korma

Mari kita bicara soal teknis. Apa yang membuat Chicken Korma berbeda dari kari ayam lainnya? Jawabannya terletak pada teknik pengolahan dan bahan dasarnya: yogurt, krim, kacang mete, dan serangkaian rempah utuh. Ini bukan kari pedas membara seperti Vindaloo atau Rogan Josh. Korma lebih halus, creamy, dan penuh lapisan rasa yang perlahan-lahan “membelai” lidah.

Setiap rumah tangga di India punya cara sendiri dalam membuat Korma. Di daerah Uttar Pradesh, misalnya, kacang almond kerap digunakan untuk menambah kelembutan. Sementara di Kashmir, mereka memasukkan saffron untuk rasa dan aroma yang lebih royal.

Salah satu juru masak lokal di Jakarta yang saya wawancarai sempat berkata: “Membuat Korma itu seperti membuat lukisan. Kamu harus tahu kapan menambahkan warna (baca: rempah), dan kapan berhenti agar hasil akhirnya tetap harmonis.” Ya, ada momen di mana kamu harus percaya pada insting, bukan hanya resep.

Korma Menyeberang Benua: Dari India ke Indonesia

Tidak heran jika Chicken Korma mulai populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya. Beberapa restoran India autentik bahkan menjadikan menu ini sebagai bintang utama.

Tapi, Chicken Korma juga telah mengalami adaptasi lokal. Beberapa versi di Indonesia mengurangi penggunaan susu atau krim karena banyak masyarakat yang lactose-intolerant. Di sisi lain, kacang mete kadang diganti dengan kemiri—dan surprisingly, rasanya tetap mantap.

Saya masih ingat momen ketika teman saya, Rini, pertama kali mencoba Chicken Korma di sebuah restoran India di kawasan Kemang. “Ini pertama kalinya aku makan kari yang lembut banget, rasanya kayak pelukan hangat pas musim hujan,” katanya. Dan saya tak bisa menyangkal: Chicken Korma memang punya efek terapeutik.

Chicken Korma dan Identitas Kuliner India Modern

Di tengah gelombang globalisasi makanan cepat saji dan tren diet ekstrem, Chicken Korma berdiri tenang. Ia tidak mencoba menjadi sesuatu yang lain. Tidak vegan. Tidak bebas lemak. Tapi tetap setia pada akarnya: kaya rasa, kaya sejarah, dan kaya pengalaman.

Yang menarik, generasi muda India di luar negeri kini menghidupkan kembali resep korma lewat media sosial. Di TikTok, tagar #chickenkorma mencapai jutaan views. Banyak yang membuat tutorial “5-minute Chicken Korma” atau “Korma Hack for Lazy Days”. Memang tidak sepenuhnya otentik, tapi tetap membawa semangat rasa rumahan.

Ada dualitas dalam korma. Ia bisa disajikan di acara mewah dengan peralatan makan perak. Tapi juga bisa dibuat di dapur kosan dengan panci sederhana. Itulah keindahannya. Ia lentur tanpa kehilangan jati diri.

Membuat Chicken Korma Sendiri: Tak Sesulit yang Kamu Bayangkan

Kalau kamu pembaca yang penasaran dan ingin mencoba membuat Chicken Korma sendiri, tenang, kamu tidak perlu dapur ala chef hotel bintang lima. Bahan dasarnya cukup bisa dijangkau:

  • Ayam (bagian paha atau dada)

  • Yogurt tanpa rasa

  • Bawang bombay dan bawang putih

  • Jahe segar

  • Kacang mete atau kemiri

  • Krim atau susu evaporasi

  • Rempah seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, jintan, dan ketumbar

Langkah awal: tumis semua rempah dalam minyak hingga harum. Masukkan bawang, jahe, dan bawang putih. Tambahkan ayam. Setelah berubah warna, masukkan yogurt, lalu kecilkan api dan masak perlahan selama 30–40 menit. Tambahkan kacang mete yang sudah diblender halus dan krim di akhir, aduk rata.

Tips kecil: diamkan semalaman di kulkas, lalu hangatkan kembali. Rasanya akan lebih dalam dan kompleks. Seperti lagu lama yang terdengar makin indah setelah diputar berkali-kali.

Penutup: Mengapa Chicken Korma Lebih dari Sekadar Makanan

Chicken Korma bukan sekadar hidangan, ia adalah pelajaran. Tentang kesabaran, tentang percampuran budaya, dan tentang kekuatan rasa yang mampu menjembatani banyak perbedaan. Di tengah hiruk pikuk dunia modern, Chicken Korma hadir seperti pelukan dari nenek—hangat, menenangkan, dan selalu dirindukan.

Jadi, jika kamu belum pernah mencicipi Chicken Korma, mungkin sekarang saatnya. Siapa tahu, kamu akan menemukan rasa baru yang bisa jadi bagian dari kenanganmu.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Food

Baca Juga Artikel dari: Korean Mandu Lezat dan Praktis Dicoba di Rumah!

Author