JAKARTA, odishanewsinsight.com – Xue Mei Niang sebenarnya bukan sekadar kue manis biasa. Dessert ini berasal dari Jepang dengan nama asli Daifuku, namun kemudian populer di Tiongkok dengan sentuhan modern. Nama “XueMeiNiang” sendiri dalam bahasa Mandarin berarti “putri salju”, sesuai dengan teksturnya yang halus, lembut, dan berwarna putih menyerupai salju.
Di Indonesia, Xue Mei Niang mulai dikenal beberapa tahun terakhir lewat kafe dan toko kue premium. Banyak food blogger yang membagikan pengalaman mereka mencicipi dessert ini. Mereka menggambarkannya sebagai kudapan yang lembut di luar, tetapi penuh kejutan rasa di dalam. Sensasi ketika gigitan pertama terasa seperti kue mencair di lidah, menghadirkan pengalaman berbeda dibandingkan dessert lainnya.
Tekstur Unik dan Isi Variatif dalam Xue Mei Niang

Salah satu alasan Xue Mei Niang begitu populer adalah teksturnya. Lapisan luar terbuat dari tepung ketan yang diolah hingga menjadi lembut dan kenyal, sementara isinya bisa bervariasi, mulai dari krim segar, potongan buah, hingga kacang merah manis khas Jepang.
Di sebuah toko dessert di Jakarta, misalnya, variasi XueMeiNiang dengan isi mangga segar menjadi menu best seller. Banyak pelanggan rela antre hanya untuk mencicipinya. Perpaduan buah tropis dengan kulit mochi yang lembut menciptakan sensasi segar sekaligus manis, cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Fenomena Xue Mei Niang di Dunia Food Trend
Tren XueMeiNiang bukan hanya terjadi di Jepang atau Tiongkok. Dessert ini kini menjadi bagian dari food trend global, termasuk di Indonesia. Media sosial berperan besar dalam memperkenalkan kue ini kepada generasi muda. Foto-foto XueMeiNiang yang estetik kerap viral di Instagram atau TikTok, membuat orang penasaran ingin mencoba langsung.
Beberapa kafe bahkan menjadikannya signature dish. Ada cerita menarik dari sebuah kafe kecil di Bandung yang awalnya menjual kopi dan pastry biasa. Setelah menambahkan XueMeiNiang ke dalam menu, jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat. Hal ini menunjukkan betapa dessert unik ini punya daya tarik kuat untuk menarik pelanggan baru.
Tantangan Membuat Xue Mei Niang
Meski terlihat sederhana, membuat Xue Mei Niang ternyata tidak mudah. Proses mengolah adonan ketan hingga elastis dan tipis membutuhkan keterampilan khusus. Jika adonan terlalu tebal, teksturnya menjadi keras. Sebaliknya, jika terlalu tipis, kulit mudah robek saat diisi krim dan buah.
Beberapa chef pastry di Jakarta pernah berbagi cerita bahwa mereka butuh berbulan-bulan percobaan untuk mendapatkan hasil sempurna. Selain itu, bahan-bahan segar seperti buah dan krim juga harus dikelola dengan hati-hati agar tetap fresh. Tantangan inilah yang membuat XueMeiNiang lebih banyak dijual di kafe atau toko kue khusus ketimbang dibuat di rumah.
Masa Depan XueMeiNiang di Indonesia
Melihat tren kuliner saat ini, Xue Mei Niang diprediksi akan terus populer dalam beberapa tahun ke depan. Inovasi rasa yang terus berkembang, seperti cokelat matcha, durian, atau bahkan kopi, membuat dessert ini semakin dekat dengan selera lokal.
Lebih jauh, XueMeiNiang juga menjadi simbol bagaimana kuliner lintas budaya bisa beradaptasi dan diterima di berbagai negara. Dari Jepang ke Tiongkok, lalu sampai ke Indonesia, dessert ini membuktikan bahwa makanan bisa menjadi jembatan budaya sekaligus gaya hidup.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Galette des Rois: Tradisi Manis dari Perancis
