Jakarta, odishanewsinsight.com – Di setiap sudut kota besar di Indonesia, pasti ada pedagang yang menjajakan Siomay Bandung. Entah itu dengan gerobak sederhana, warung kecil, hingga restoran ternama, menu ini selalu punya penggemar setia. Siomay bukan sekadar jajanan, tapi sudah menjadi ikon kuliner yang merepresentasikan kreativitas dan cita rasa khas Bandung.
Kisah tentang Siomay Bandung sering diawali dari jalanan kota Kembang. Pedagang mendorong gerobak dengan tabung gas kecil dan panci kukus, sambil memanggil pelanggan dengan suara khas, “Siomay… Siomay….” Bagi sebagian orang, suara ini bahkan jadi memori masa kecil yang sulit dilupakan.
Siomay sendiri sebenarnya berasal dari pengaruh kuliner Tiongkok, terutama dim sum. Namun, Bandung berhasil memberikan sentuhan lokal dengan menggunakan bahan dasar ikan tenggiri, sayuran, dan bumbu kacang kental. Perpaduan inilah yang membuat Siomay Bandung berbeda dari siomai ala Tiongkok.
Saya masih ingat cerita seorang mahasiswa di Bandung yang merantau dari Kalimantan. Ia berkata, “Awalnya saya kira siomay itu cuma jajanan biasa. Tapi setelah makan siomay di Jalan Burangrang, rasanya bikin kangen. Setiap pulang kampung, pasti saya bawa oleh-oleh siomay beku buat keluarga.”
Sejarah dan Asal Usul Siomay Bandung

Sejarah Siomay Bandung menarik karena merupakan hasil akulturasi budaya. Kata “siomay” berasal dari bahasa Hokkian shaomai yang berarti “dikukus”. Hidangan ini awalnya berupa daging cincang dalam kulit tipis yang dikukus sebagai bagian dari dim sum.
Di Bandung, siomay bertransformasi. Alih-alih menggunakan daging babi, masyarakat lokal menggantinya dengan ikan tenggiri, udang, atau ayam. Inovasi ini tidak hanya menyesuaikan dengan selera, tetapi juga kebutuhan halal bagi mayoritas penduduk.
Konon, pada tahun 1970-an, banyak pedagang keturunan Tionghoa di Bandung mulai menjual siomay dengan resep lokal. Popularitasnya cepat menyebar, apalagi Bandung dikenal sebagai kota wisata kuliner. Dari situ, Siomay Bandung mulai merambah ke kota-kota lain di Jawa, hingga kini bisa ditemukan hampir di seluruh Indonesia.
Tidak sedikit media kuliner di Indonesia yang menyebut Siomay Bandung sebagai salah satu “comfort food” paling populer. Alasannya sederhana: rasanya familiar, sehat karena dikukus, dan cocok dimakan kapan saja.
Ciri Khas Siomay Bandung yang Bikin Nagih
Setiap kali kita menyebut Siomay Bandung, ada ciri khas yang langsung terbayang.
a. Komposisi Utama
-
Siomay ikan tenggiri kukus
-
Tahu isi adonan ikan
-
Pare yang diisi adonan
-
Kol gulung
-
Kentang kukus
-
Telur rebus
b. Bumbu Kacang yang Kental
Bumbu kacang menjadi jiwa siomay. Kacang tanah digoreng lalu dihaluskan, ditambah bawang putih, cabai, gula merah, dan air jeruk limau untuk menambah aroma segar.
c. Sambal dan Kecap
Sebagai pelengkap, sambal pedas dan kecap manis sering ditambahkan sesuai selera.
d. Penyajian Sederhana tapi Kaya Rasa
Meski tampilannya sederhana, rasa gurih ikan berpadu dengan manis-pedas bumbu kacang menjadikannya kuliner yang susah dilupakan.
Anekdot lucu datang dari seorang wisatawan asal Surabaya. Ia mengaku rela antre panjang di salah satu kios siomay terkenal di Bandung. “Saya pikir antrian buat tiket konser, ternyata cuma buat siomay. Tapi setelah makan, saya paham kenapa orang mau antre panjang. Rasanya juara,” ujarnya.
Siomay Bandung dalam Dunia Kuliner Modern
Meski berakar dari jajanan jalanan, Siomay Bandung kini sudah masuk ke dunia kuliner modern.
a. Versi Restoran
Banyak restoran di Bandung dan Jakarta yang menyajikan siomay dengan plating elegan. Tampilannya lebih modern, tapi rasanya tetap mempertahankan bumbu kacang khas.
b. Siomay Frozen
Tren makanan beku membuat siomay bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Konsumen tinggal mengukus ulang di rumah.
c. Variasi Bahan
Selain ikan tenggiri, kini ada siomay ayam, udang, bahkan vegetarian. Kreativitas ini membuat siomay semakin inklusif bagi berbagai selera.
d. Bisnis Waralaba
Siomay Bandung juga berkembang menjadi bisnis franchise. Dari gerobak sederhana hingga gerai modern di pusat perbelanjaan, peluang bisnisnya terbuka lebar.
Bahkan, beberapa UMKM di Bandung mengaku omzet mereka melonjak saat menjual siomay dalam kemasan frozen selama pandemi. Inovasi ini menyelamatkan banyak usaha kecil dari kebangkrutan.
Rahasia Resep Siomay Bandung yang Autentik
Bagi pecinta kuliner, mengetahui resep dasar Siomay Bandung adalah sebuah keharusan.
Bahan Utama:
-
300 gram ikan tenggiri giling
-
150 gram tepung sagu
-
2 butir telur
-
4 siung bawang putih, haluskan
-
1 sendok teh garam
-
½ sendok teh lada
-
Sayuran (kol, pare, kentang)
-
Tahu putih
Cara Membuat:
-
Campurkan ikan giling dengan bawang putih, garam, dan lada.
-
Tambahkan telur dan tepung sagu, aduk hingga adonan kalis.
-
Isi tahu, pare, dan kol dengan adonan.
-
Bentuk siomay dengan tangan, kukus hingga matang.
-
Sajikan dengan bumbu kacang kental.
Resep sederhana ini sudah banyak dipraktikkan keluarga di Indonesia. Bahkan ada yang menjadikannya ide bisnis rumahan karena modalnya relatif kecil, tapi pasarnya luas.
Siomay Bandung sebagai Identitas Kuliner Indonesia
Lebih dari sekadar makanan, Siomay Bandung sudah jadi identitas kuliner Indonesia. Sama seperti rendang yang mewakili Minangkabau atau gudeg yang identik dengan Yogyakarta, siomay menjadi “ikon” Bandung.
Keistimewaan Siomay Bandung terletak pada fleksibilitasnya. Ia bisa jadi jajanan pinggir jalan dengan harga Rp10 ribuan per porsi, tapi juga bisa hadir di restoran mewah dengan harga sepuluh kali lipat. Keberadaannya melintasi kelas sosial, usia, bahkan budaya.
Di media nasional, Siomay Bandung sering masuk daftar makanan wajib coba bagi wisatawan. Tidak heran, banyak turis asing yang jatuh cinta pada makanan ini dan menyebutnya sebagai “Indonesian dumpling with peanut sauce”.
Masa Depan Siomay Bandung: Dari Warisan ke Inovasi
Masa depan Siomay Bandung terlihat cerah, terutama dengan tren kuliner yang semakin kreatif.
-
Digitalisasi Bisnis Kuliner: Banyak pedagang siomay kini menjual lewat aplikasi daring, memperluas pasar hingga lintas kota.
-
Inovasi Sehat: Ada varian siomay rendah kalori dengan bahan ikan segar dan tanpa pengawet, cocok untuk gaya hidup sehat.
-
Ekspansi Global: Beberapa diaspora Indonesia sudah membuka usaha siomay di luar negeri, memperkenalkan cita rasa Bandung ke dunia.
-
Kolaborasi Modern: Ada restoran yang memadukan siomay dengan konsep fusion, misalnya siomay saus keju atau siomay baked style.
Seorang pebisnis kuliner di Bandung bahkan bermimpi membawa siomay ke level internasional. “Kalau sushi bisa mendunia, kenapa siomay nggak?” katanya penuh semangat.
Kesimpulan
Siomay Bandung bukan sekadar makanan, tetapi kisah panjang tentang akulturasi budaya, kreativitas lokal, dan daya tahan kuliner tradisional menghadapi zaman. Dari asal-usul Tiongkok hingga jadi ikon kuliner Indonesia, siomay berhasil menyatukan berbagai lapisan masyarakat lewat cita rasa sederhana namun kaya makna.
Ke depannya, siomay punya peluang besar untuk semakin mendunia, apalagi dengan dukungan tren kuliner global yang menghargai makanan autentik. Bagi orang Indonesia, khususnya pecinta kuliner, Siomay Bandung akan selalu punya tempat istimewa di hati dan di meja makan.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Food
Baca Juga Artikel Dari: Bakso Malang: Ikon Kuliner Nusantara Tak Pernah Lekang Waktu
