Wed. Nov 12th, 2025
Chimney Cake

JAKARTA, odishanewsinsight.com – Sebagai pembawa berita kuliner, ada cerita menarik dari sebuah roti yang berputar di atas bara, mengeluarkan aroma gula karamel dan kayu manis yang sulit diabaikan. Nama roti itu Chimney Cake, sering juga disebut kue cerobong atau kürtőskalács. Bentuknya silindris berongga seperti cerobong, permukaannya berkilau karena lapisan gula meleleh yang menjadi karamel tipis. Keunikan utamanya ada pada proses pembuatan yang digulung lalu dipanggang, sehingga tiap gigitannya menyatukan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.

Sebuah anekdot dari dapur rumahan sering muncul: seseorang menjemur gulungan adonan di atas botol kaca yang dilapisi kertas roti, lalu memutarnya di depan oven seperti menyalakan panggangan sate. Cara sederhana itu justru menghasilkan tekstur yang karakteristik. Kabar baiknya, Chimney Cake bisa dibuat di rumah tanpa perlengkapan profesional. Dengan sedikit trik, rasa dan tampilannya tetap memikat.

Chimney Cake bukan sekadar tren. Ia adalah dialog antara teknik panggang tradisional dan kreativitas modern. Penonton dapur rumahan menyukai fleksibilitasnya. Topping bisa disesuaikan, dari kayu manis klasik sampai keju, matcha, atau topping kacang. Semua tetap kembali pada prinsip dasar: adonan roti manis terfermentasi yang digulung, disiram mentega, dibaluri gula, lalu dipanggang sambil diputar.

2. Karakter, Asal Usul, dan Kunci Tekstur Chimney Cake

Chimney Cake

Akar Chimney Cake kuat di Eropa Tengah dan Timur. Dalam lintasan sejarah kuliner, dessert ini menjadi kudapan jalanan yang hangat. Ciri fisiknya mudah dikenali. Ada rongga di tengah, kulit luar mengilap dari karamel gula, dan aroma manis kayu manis yang akrab di hidung.

Kunci tekstur ada pada tiga hal. Pertama, adonan roti manis yang cukup elastis. Gluten yang berkembang baik memberi daya lentur agar mudah digulung tipis tanpa sobek. Kedua, fermentasi terkontrol. Adonan yang mengembang moderat memberi pori lembut yang tidak padat. Ketiga, pemanggangan berputar. Permukaan yang terus berganti arah paparan panas membuat karamel merata dan mencegah titik gosong berlebihan.

Satu catatan penting berkaitan dengan kelembapan. Jika udara dapur terlalu lembap, karamel lebih mudah menyerap air setelah dingin. Solusinya adalah memanggang sedikit lebih lama untuk menetapkan lapisan luar. Selain itu, olesan mentega sebelum gula berperan sebagai penghantar panas sekaligus perekat gula. Langkah kecil ini sering diabaikan, padahal berpengaruh besar ke kilau akhir.

3. Bahan dan Peralatan Chimney Cake

Chimney Cake Bagian ini dirancang agar dapat dipraktikkan di dapur rumahan tanpa alat profesional.

Bahan Adonan

  • Tepung terigu protein sedang 350 gram

  • Gula pasir 60 gram

  • Ragi instan 7 gram

  • Susu cair hangat 180 ml

  • Telur 1 butir suhu ruang

  • Mentega tawar leleh 50 gram

  • Garam 1 sdt

  • Vanilla ekstrak 1 sdt

  • Kulit jeruk parut secukupnya opsional

Bahan Pelapis

  • Mentega tawar cair 60 gram untuk olesan

  • Gula pasir 150 gram untuk coating

  • Kayu manis bubuk 2 sdt opsional klasik

  • Tambahan pilihan: kacang almond cincang, hazelnut, wijen, kelapa parut kering, bubuk kakao, gula halus

Peralatan

  • Mangkuk adonan besar

  • Mixer kait adonan atau uleni manual

  • Rolling pin

  • Kuas oles

  • Kertas roti dan aluminium foil

  • Botol kaca silinder tahan panas atau kaleng bersih kosong sebagai cetakan darurat

  • Tali dapur atau penjepit untuk menahan kertas roti pada botol

  • Oven rumah tangga atau air fryer berkapasitas besar

Catatan Peralatan Darurat Chimney Cake
Botol kaca tinggi yang dilapisi kertas roti dan aluminium foil dapat menggantikan silinder panggangan khusus. Pastikan botol kosong tanpa label plastik dan ditempatkan secara horizontal di rak oven agar mudah diputar. Jika menggunakan air fryer, gunakan gelas ukur silinder tahan panas berlapis kertas roti di bagian luar, lalu gulung adonan di permukaannya.

4. Cara Membuat Chimney Cake

Langkah-langkah berikut disusun agar sistematis dan meminimalkan kegagalan dalam proses pembuatan.

Menyiapkan Adonan

  1. Campurkan susu hangat dan gula, lalu taburkan ragi. Diamkan selama 5–10 menit hingga berbusa.

  2. Dalam mangkuk besar, satukan tepung, garam, vanilla, dan kulit jeruk parut jika digunakan.

  3. Masukkan larutan ragi, telur, serta mentega leleh. Uleni dengan mixer kait 8–10 menit sampai adonan halus dan elastis. Jika manual, uleni 12–15 menit.

  4. Bulatkan adonan dan letakkan di mangkuk yang telah dioles tipis minyak. Tutup dan fermentasikan 50–70 menit hingga mengembang dua kali lipat.

Mempersiapkan Silinder

  1. Lapisi botol kaca dengan dua lapis kertas roti, kemudian balut dengan aluminium foil di bagian luar. Ikat ujungnya agar tidak bergeser.

  2. Oles seluruh permukaan luar dengan mentega cair tipis agar adonan tidak lengket.

Membentuk dan Menggulung Adonan

  1. Kempiskan adonan yang telah mengembang, lalu bagi menjadi dua bagian agar mudah diolah.

  2. Giling tiap bagian membentuk persegi panjang dengan ketebalan sekitar 3 milimeter.

  3. Potong adonan memanjang menjadi pita lebar 2–3 sentimeter.

  4. Oles setiap pita dengan mentega cair tipis.

  5. Gulung pita mengelilingi silinder mulai dari satu ujung hingga ke ujung lain, dengan sedikit tumpang tindih agar menempel sempurna.

  6. Gulirkan silinder perlahan di meja untuk meratakan ketebalan dan menyatukan sambungan.

Melapisi dengan Gula dan Kayu Manis

  1. Campurkan gula pasir dan kayu manis bubuk di wadah lebar.

  2. Oles permukaan adonan gulung dengan mentega cair.

  3. Gulingkan silinder ke campuran gula hingga seluruh permukaan tertutup merata.

Pemanggangan dengan Oven atau Air Fryer

Oven: Panaskan oven pada suhu 200°C. Letakkan silinder di atas rak dengan penyangga agar bisa diputar. Panggang 15–20 menit dan putar setiap 4 menit supaya warna merata. Jika gula mulai terlalu gelap, turunkan suhu ke 180°C di lima menit terakhir.

Air fryer: Atur suhu 180°C selama 12–15 menit. Putar silinder setiap 3–4 menit. Periksa warna karamel dan tambahkan 2 menit bila ingin tekstur lebih kering.

Sentuhan Akhir Sebelum Disajikan

  1. Segera setelah keluar dari oven, oles permukaan dengan mentega cair agar berkilau.

  2. Taburi topping seperti almond cincang, gula halus, atau kelapa parut sesuai selera.

  3. Diamkan sekitar 3 menit, lalu lepaskan perlahan dari silinder. Sajikan hangat untuk tekstur terbaik.

5. Teknik Penting untuk Hasil Optimal

Tekstur Chimney Cake yang ideal memerlukan kontrol pada beberapa titik.

  • Ketebalan pita adonan sekitar 3 milimeter membantu pemasakan merata. Terlalu tebal membuat bagian dalam kurang matang, terlalu tipis mudah patah.

  • Fermentasi cukup menghasilkan pori lembut. Jika dapur dingin, perpanjang waktu fermentasi. Hindari overproof yang membuat adonan terlalu rapuh saat digulung.

  • Olesan mentega ganda berfungsi sebagai perekat gula sekaligus medium karamelisasi. Ini memberi permukaan berkilau.

  • Putar rutin saat memanggang mencegah sisi tertentu terlalu gelap.

  • Karamelisasi terukur. Warna amber tua memberi rasa karamel kompleks. Jika mulai sangat gelap, turunkan suhu.

Sebuah contoh yang sering berhasil di dapur rumahan adalah memanggang dua silinder kecil ketimbang satu silinder besar. Manajemen panas jadi lebih mudah, risiko adonan selip berkurang, dan waktu panggang lebih singkat.

6. Variasi Rasa dan Ide Topping Chimney Cake

Chimney Cake sangat ramah eksperimen. Beberapa gagasan yang seimbang antara rasa dan tekstur sebagai berikut.

  • Kayu manis klasik. Gula dan kayu manis menjadi standar yang hangat.

  • Cokelat. Tambahkan bubuk kakao pada gula coating dan taburi chip cokelat kecil setelah keluar dari oven.

  • Keju. Ganti sebagian gula coating dengan keju parmesan parut halus untuk profil asin manis.

  • Matcha. Campur gula halus dengan bubuk teh hijau setelah pemanggangan agar warna tetap cerah.

  • Kelapa. Taburi kelapa parut kering di atas olesan mentega akhir.

  • Kacang. Almond atau hazelnut cincang memberi kontras renyah.

Untuk isian, beberapa pembuat menyuapkan krim vanila atau es krim ke rongga tengah. Jika melakukan ini, biarkan Chimney Cake hangat suam kuku agar krim tidak mencair terlalu cepat dan struktur tetap kokoh.

7. Tips Penyajian dan Penyimpanan

Chimney Cake paling nikmat saat hangat, ketika karamel masih rapuh dan interior lembut. Sajikan dengan saus karamel ringan, saus cokelat, atau selai buah. Jika menyimpan, biarkan benar-benar dingin kemudian masukkan ke wadah kedap. Kulit luar mungkin kehilangan kerenyahan setelah beberapa jam. Panaskan kembali singkat di oven 160 derajat Celsius 3 sampai 5 menit untuk mengembalikan teksturnya.

Untuk penjualan rumahan, pertimbangkan ukuran personal. Diameter kecil memudahkan konsistensi panggang dan mempersingkat waktu produksi. Labelkan varian rasa secara jelas agar konsumen mudah memilih. Bagi dapur kecil, rotasi dua silinder memadai. Saat satu dipanggang, siapkan satu lagi sehingga alur kerja mengalir.

8. Kesalahan Umum dan Cara Mengatasinya

Beberapa kendala klasik sering muncul.

  • Lapisan gula tidak menempel. Pastikan olesan mentega merata sebelum berguling di gula.

  • Bagian dalam masih mentah. Kurangi ketebalan pita dan perpanjang waktu panggang sambil menurunkan suhu agar panas menembus tanpa menggelapkan permukaan.

  • Karamel meleleh lembek setelah dingin. Panggang sedikit lebih lama hingga kering. Simpan di ruang kering.

  • Adonan sobek saat digulung. Istirahatkan adonan 10 menit agar gluten rileks. Giling ulang dengan tekanan lebih merata.

  • Kulit luar pecah retak besar. Biasanya akibat perbedaan suhu terlalu tajam atau lapisan gula terlalu tebal. Pangkas jumlah gula dan stabilkan suhu oven sebelum memasukkan silinder.

9. Catatan Nutrisi dan Substitusi

Chimney Cake termasuk roti manis, sehingga wajar jika kandungan gula dan lemak muncul dari coating. Untuk versi lebih ringan, kurangi gula coating dan gunakan mentega lebih sedikit. Substitusi sebagian tepung dengan tepung gandum halus meningkatkan serat, meski tekstur bisa sedikit lebih padat. Untuk pilihan nabati, ganti susu dengan susu nabati tanpa pemanis dan gunakan margarin nabati berkualitas. Ragi instan tetap bekerja baik selama cairan hangat berada di rentang aman.

10. Ringkasan Praktis

  • Adonan elastis, fermentasi cukup, dan pemanggangan berputar adalah tiga pilar utama.

  • Olesan mentega dan gula coating membentuk kilau karamel khas.

  • Putar silinder berkala agar warna merata.

  • Variasi topping bebas, tetap seimbangkan rasa dan tekstur.

  • Sajikan hangat untuk pengalaman terbaik, hangatkan ulang singkat jika perlu.

Penutup

Chimney Cake menghadirkan pengalaman memanggang yang menyenangkan dan teatrikal. Proses menggulung, melapisi gula, lalu memutar di depan panas membuat dapur terasa hidup. Hasil akhirnya memikat mata dan lidah. Dengan resep dan teknik yang tepat, dapur rumahan pun bisa menghadirkan kue cerobong yang renyah di luar, lembut di dalam. Cerita kecil dari sepotong roti berbentuk cerobong itu kembali berputar dari satu piring ke piring lain, mengundang senyum yang sama.

Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Food

Baca juga artikel lainnya: Caprese Salad: Kesegaran Italia dalam Satu Piring

Author

By siti