JAKARTA, odishanewsinsight.com — Jujur, pertama kali gue nyobain English Breakfast itu rasanya kayak masuk ke dunia lain. Piringnya gede banget, penuh sama telur, sosis, baked beans, hash brown, jamur, sampai tomat panggang. Awalnya gue mikir, “Gila, ini sarapan apa makan siang?” Tapi setelah suapan pertama, gue langsung ngerti kenapa banyak orang jadi fans beratnya. English Breakfast itu kaya comfort food yang bikin lo merasa di rumah, meskipun lagi di negeri orang.
Gue inget banget waktu itu gue lagi traveling ke London, dingin-dingin pagi, perut masih kosong, dan gue nekat masuk ke sebuah kafe kecil. Begitu piring English Breakfast itu datang, asap hangatnya naik, bikin tangan gue yang kaku jadi terasa lebih hidup. Suapan pertama gue ke hash brown yang renyah tapi lembut di dalam bikin gue langsung jatuh cinta. Ditambah sosis yang juicy dan telur sunny side up dengan kuning telur yang meleleh, rasanya bikin gue nggak pengen berhenti. Kenangan itu nempel banget sampai sekarang, dan tiap kali gue makan English Breakfast, selalu kebawa balik ke momen pertama itu.
Alasan English Breakfast Selalu Jadi Favorit Banyak Orang
Menurut gue, salah satu alasan English Breakfast jadi populer itu karena kombinasi rasanya lengkap banget. Ada gurihnya sosis dan bacon, ada creamy dari telur, terus ada manis asam dari baked beans. Belum lagi kalau ditambah roti bakar sama butter yang lumer. Rasanya balance banget, nggak ada yang nanggung. Lo bisa dapet energi full buat seharian setelah makan ini. Jadi nggak heran kalau banyak turis pun nyari menu ini pas lagi traveling ke Inggris.
Selain rasanya yang juara, English Breakfast juga punya nilai sejarah. Konon katanya, makanan ini udah jadi bagian dari tradisi keluarga di Inggris sejak ratusan tahun lalu. Dulu, orang-orang bangsawan suka menyajikan English Breakfast lengkap buat tamu mereka sebagai simbol keramahan dan kemewahan. Lama-lama, tradisi itu menyebar ke masyarakat luas dan jadi bagian dari identitas kuliner Inggris. Jadi, ketika lo makan English Breakfast, sebenernya lo juga lagi ikut merasakan sepotong sejarah yang masih bertahan sampai sekarang.
Kelebihanya yang Bikin Gue Balik Lagi

Kelebihan paling obvious ya porsinya yang bikin lo kenyang maksimal. Cocok banget buat lo yang mau sarapan tapi sekalian lunch. Selain itu, English Breakfast gampang di-custom sesuai selera. Nggak suka jamur? Skip aja. Mau tambah hash brown extra? Gas! Jadi fleksibel banget. Buat gue pribadi, makan ini bikin mood langsung naik karena rasanya comforting dan bikin perut aman sampai sore.
Kelebihan lainnya adalah kemudahan buat ditemuin. Nggak cuma di Inggris, sekarang banyak kafe di kota-kota besar dunia yang juga nyediain English Breakfast sebagai menu andalan. Bahkan di Indonesia pun ada beberapa restoran yang mencoba menghadirkan pengalaman autentik ini. Gue pernah nyobain versi lokal di Jakarta, dan meskipun rasanya agak berbeda, tapi tetep sukses bikin gue bernostalgia. Artinya, English Breakfast itu udah punya daya tarik universal.
Kekurangan English Breakfast yang Sering Orang Nggak Sadar
Tapi nggak bisa dipungkiri, English Breakfast punya kekurangan juga. Salah satunya, porsinya kadang terlalu besar, jadi kalau lo nggak biasa makan banyak pagi-pagi, bisa kaget. Selain itu, kandungan lemaknya lumayan tinggi karena ada bacon, sosis, dan minyak buat goreng hash brown. Kalau terlalu sering makan, jelas nggak baik buat kesehatan. Jadi, menurut gue, nikmatin English Breakfast secukupnya biar tetap bisa enjoy tanpa worry.
Kekurangan lainnya adalah waktu penyajiannya. Karena komponennya banyak, masak English Breakfast bisa cukup ribet kalau lo bikin sendiri di rumah. Harus nyiapin banyak panci dan wajan, terus timing-nya juga harus pas biar semua matang bareng. Jadi kalau lo lagi buru-buru pagi-pagi, ini jelas bukan pilihan praktis. Gue pernah coba bikin sendiri, hasilnya dapur gue berantakan dan piringnya malah keliatan kurang menggoda dibanding versi restoran.
Hal yang Harus Lo Hindari Saat Nyobain Hidangan Ini
Gue pernah bikin kesalahan pas pertama kali pesan. Gue pesen semuanya full option tanpa mikirin kapasitas perut. Alhasil, baru setengah jalan udah kekenyangan parah. Jadi tips gue, jangan greedy pas pesen. Pilih menu yang bener-bener lo suka, dan jangan takut minta porsi lebih kecil. Satu lagi, jangan lupa minumnya harus match! Teh hitam klasik atau kopi hitam strong cocok banget buat balance rasa English Breakfast.
Kesalahan lain yang sering dilakukan orang adalah salah pilih tempat. Nggak semua restoran bisa masak English Breakfast dengan kualitas yang sama. Ada yang terlalu berminyak, ada yang bumbu sosisnya kurang nendang, atau bahkan tomatnya nggak fresh. Jadi, penting banget buat lo cari review dulu sebelum mampir. Jangan sampai ekspektasi lo tinggi tapi hasilnya zonk.
Pengalaman Pribadi Gue dengan English Breakfast di Berbagai Tempat
Gue udah nyobain EnglishBreakfast di beberapa tempat, mulai dari kafe kecil sampai hotel berbintang. Bedanya kerasa banget. Di kafe kecil biasanya lebih simple tapi hangat, kayak buatan rumah. Sedangkan di hotel, tampilannya fancy, plating rapi, dan rasanya lebih “internasional”. Buat gue pribadi, yang paling memorable itu makan English Breakfast di sebuah B&B di London. Owner-nya masak sendiri, dan rasanya bener-bener autentik. Ada sentuhan personal yang bikin pengalaman makin berkesan.
Gue juga punya pengalaman unik waktu nyobain EnglishBreakfast di hostel backpacker. Karena budget terbatas, mereka nyediain versi yang lebih minimalis: cuma telur, roti, dan baked beans. Walaupun sederhana, tapi momen makannya bareng-bareng sama traveler lain bikin suasana jadi seru banget. Dari situ gue belajar bahwa kadang bukan soal lengkap atau mahalnya makanan, tapi lebih ke vibe yang lo dapetin saat menikmatinya.
Ritual Santai Setiap Pagi
Buat gue, English Breakfast itu bukan cuma soal makanan. Ini lebih ke ritual santai, di mana lo bisa duduk, makan pelan-pelan, sambil ngobrol atau sekadar nikmatin suasana pagi. Meski ada plus minusnya, gue tetap nganggep EnglishBreakfast sebagai salah satu pengalaman kuliner paling juara. Jadi, kalau lo lagi ke Inggris atau nemu restoran yang jual menu ini, jangan ragu buat nyobain. Siapa tahu lo juga jadi jatuh cinta kayak gue.
Gue pribadi sering menjadikan momen makan EnglishBreakfast sebagai waktu refleksi kecil. Duduk lama, ngopi atau ngeteh, sambil mikirin plan buat hari itu. Rasanya lebih tenang, lebih fokus, dan lebih bahagia. Jadi, walaupun bukan tiap hari bisa makan EnglishBreakfast, setiap kali gue punya kesempatan, gue selalu anggap itu kayak hadiah kecil buat diri sendiri.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang food
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Pandan Chicken — Sajian Gurih yang Bikin Susah Berhenti Ngemil
