Sun. Jun 15th, 2025
Kaffemik Treats

Kaffemik Treats, Sebuah sore di Oslo Norwegia. Salju tipis mulai menutupi jendela kaca sebuah apartemen kecil. Di dalamnya, sekelompok teman duduk melingkar, tertawa, dan saling berbagi cerita sambil menikmati kopi dan kudapan manis.

Mereka sedang “kaffemik”.

Kata “Kaffemik” berasal dari budaya Greenland dan juga dikenal luas di Skandinavia. Artinya kurang lebih: ngopi bareng sebagai momen sosial, bukan cuma soal minuman. Nah, konsep inilah yang belakangan diadopsi oleh banyak brand kuliner modern di berbagai belahan dunia, termasuk lewat satu tren lezat bernama: Kaffemik Treats.

Duduk, Minum Kopi, dan Mencicipi Tradisi

Kaffemik Treats

Apa Itu Kaffemik Treats?

Kaffemik Treats adalah istilah kekinian untuk menyebut berbagai jenis dessert, pastry, atau snack manis yang didesain untuk dinikmati sambil minum kopi, biasanya dalam suasana hangat dan kasual.

Konsep ini bukan tentang “satu jenis kue”, melainkan sebuah kurasi rasa dan tekstur yang mendukung ritual minum kopi jadi lebih lengkap dan memuaskan.

Kamu bisa bayangkan semacam “coffee-pairing snack box”, tapi dengan sentuhan budaya Skandinavia—minimalis, cantik, dan sophisticated. Biasanya berisi:

  • Cardamom buns

  • Almond cookies

  • Mini cinnamon rolls

  • Dark chocolate bark

  • Brown butter cake bites

  • Choux dengan filling unik (vanilla bean, sea salt caramel, rose custard)

Nama Kaffemik Treats kini populer sebagai menu musiman, hampers lebaran/natal ala cafe artisan, hingga lini produk sendiri dari brand pastry lokal.

Mengapa Kaffemik Treats Jadi Tren di Dunia Kuliner?

a. Budaya Slow Living dan Mindful Eating

Di tengah hidup yang makin cepat, Kaffemik Treats mengajak kita berhenti sejenak. Duduk, mengunyah perlahan, dan ngobrol. Ini bukan makanan yang ‘dibungkus dan dibawa pulang cepat’. Ini snack yang mengundang interaksi.

Bagi generasi Milenial dan Gen Z yang makin sadar pentingnya mental health, konsep ini terasa sangat relevan. Bukan hanya makan enak, tapi juga menikmati momen.

b. Estetika Nordic yang Instagrammable

Kaffemik Treats umumnya hadir dalam palet warna natural: putih susu, cokelat kayu, karamel lembut. Bentuknya pun elegan tanpa lebay. Satu foto di IG Story bisa langsung menularkan suasana cozy, ala #fika atau #hygge.

c. Rasa yang Subtle, Tidak Norak

Kebanyakan Kaffemik Treats punya rasa yang halus, tidak terlalu manis, dan sering kali menggunakan bahan berkualitas tinggi seperti mentega Eropa, vanila Madagascar, atau garam laut artisan.

Ini cocok dengan tren konsumen urban yang mulai “muak” dengan dessert terlalu manis dan berpewarna mencolok.

d. Cocok untuk Pasar Premium dan Gift Box

Karena tampilannya elegan dan rasanya sophisticated, Kaffemik Treats cocok jadi bingkisan premium. Banyak cafe dan pastry house menawarkan versi hampers-nya untuk lebaran, natal, hingga corporate gifts.

Kaffemik Treats Lokal: Antara Adaptasi dan Inovasi

Kita nggak harus ke Copenhagen atau Reykjavik untuk mencicipi Kaffemik Treats. Di Indonesia, tren ini sudah mulai bermunculan di berbagai kota besar:

a. Jakarta

Beberapa bakery seperti BEAU, Ardent, dan DORÉ mulai menyisipkan item Kaffemik-style dalam menu: seperti eclair dengan earl grey ganache atau madeleine dengan sea salt caramel.

b. Bandung & Yogyakarta

Kota dengan populasi mahasiswa kreatif ini jadi ladang subur. Brand seperti Souveraine dan Meringue Lab mengembangkan treat box dengan pendekatan Kaffemik: paduan dessert klasik Eropa dan sentuhan lokal (misalnya cardamom bun dengan gula aren).

c. Surabaya & Bali

Kedai kopi specialty seperti Titik Temu dan Hungry Bird menyajikan treat kecil—bukan cake besar—yang cocok dikunyah pelan sambil menyeruput filter coffee. Itulah semangat Kaffemik.

Resep Populer Kaffemik Treats yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Kaffemik Treats

Ingin coba bikin Kaffemik Treats sendiri? Ini beberapa resep mudah dan populer:

1. Mini Cardamom Bun

Bahan:

  • 300 gr tepung protein tinggi

  • 1 sdt kapulaga bubuk

  • 1 sdm ragi instan

  • 50 gr gula

  • 200 ml susu hangat

  • 50 gr mentega tawar

Cara:

  1. Campur semua bahan hingga kalis.

  2. Diamkan 1 jam hingga mengembang.

  3. Bagi adonan kecil-kecil, bentuk lilitan mini.

  4. Panggang 15–18 menit di 180°C.

  5. Oles mentega + gula + kayu manis setelah matang.

2. Almond Thin Cookies

Tipis, garing, dan buttery.

Bahan:

  • 100 gr mentega

  • 120 gr gula halus

  • 1 putih telur

  • 100 gr almond slice

Campur semua, cetak tipis di loyang, panggang 12 menit.

3. Salted Caramel Choux

Klasik, tapi tidak pernah gagal bikin orang tersenyum.

Dampaknya pada Industri Kuliner Lokal

Kaffemik Treats telah membuka celah baru bagi para baker rumahan dan cafe boutique untuk bermain di pasar high-end dengan pendekatan minimalis namun berkarakter.

Mereka tidak perlu membuat produk massal, cukup konsisten pada kurasi rasa dan estetika. Bahkan, treat box Kaffemik bisa dijual hingga Rp150.000–Rp350.000 per set, tergantung kemasan dan jenis isian.

Poin menariknya? Konsumen tidak hanya membeli makanan, tapi pengalaman dan gaya hidup.

Masa Depan Kaffemik Treats: Sekadar Tren, atau Gaya Hidup Baru?

Melihat antusiasme dan relevansi konsepnya, Kaffemik Treats tampaknya akan bertahan sebagai bagian dari gaya hidup urban yang mengedepankan kualitas daripada kuantitas.

Ke depan, kita bisa melihat:

  • Kolaborasi antara roaster kopi lokal dan pastry chef untuk menciptakan pasangan treat-kopi eksklusif.

  • Versi plant-based dari Kaffemik Treats (tanpa dairy/telur)

  • Adaptasi rasa lokal (klepon choux, cassava tartlets, atau misalnya “kue nastar Nordic style”?)

Kaffemik bukan sekadar makan atau ngopi. Ia adalah ajakan untuk berhenti sejenak, merayakan rasa, dan mempererat koneksi antar manusia.

Penutup: Lebih dari Manis di Lidah

Dalam dunia yang serba cepat, Kaffemik Treats adalah pengingat: bahwa kadang, yang kita butuhkan bukan makanan besar—tapi suapan kecil yang dibuat dengan cinta, ditemani kopi hangat, dan disajikan bersama tawa.

Karena manis yang paling bertahan, bukan dari gula, tapi dari momen-momen sederhana yang dibagi bersama.

Baca Juga Artikel dari: Beignets: Rasa Manis Auntetik Ala Prancis!

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Food

Author