Sun. Oct 26th, 2025
Seafood Ancol

Jakarta, odishanewsinsight.com – Menjelang senja di Ancol, ada satu aroma yang selalu menggoda penciuman—perpaduan asap arang, bumbu rempah, dan udara laut yang lembap. Itulah tanda bahwa kamu sudah dekat dengan kawasan Seafood Ancol, destinasi kuliner laut yang melegenda di ibu kota.
Di sini, makan bukan sekadar mengisi perut. Ia adalah ritual: duduk di tepi pantai, menikmati tiupan angin laut, sambil menanti kepiting saus Padang yang baru diangkat dari bara.

Banyak yang bilang, kalau ingin tahu rasa asli Jakarta, jangan cari di mal—carilah di tepi lautnya. Dan Ancol sudah menjadi ikon itu selama puluhan tahun. Mulai dari warung kaki lima yang sederhana hingga restoran kelas menengah dengan pemandangan laut lepas, semuanya hidup dari satu sumber: hasil laut segar yang datang setiap pagi dari perairan utara Jakarta.

Anehnya, meski generasi sudah berganti, Seafood Ancol tak pernah kehilangan pesonanya. Ia seperti lagu lama yang terus dimainkan di hati para pencinta kuliner.

Jejak Kuliner di Tepi Laut: Dari Warung ke Restoran

Seafood Ancol

Sejarah kuliner di kawasan Ancol tidak bisa dipisahkan dari nelayan yang tinggal di pesisir utara Jakarta. Dulu, sebelum kawasan ini berkembang menjadi tempat wisata modern, banyak keluarga nelayan menjajakan hasil tangkapan laut langsung di pinggir jalan.
Mereka mengolah ikan, cumi, dan kerang di atas tungku sederhana. Namun karena cita rasanya begitu khas—gurih, pedas, dan sedikit beraroma asap—para pengunjung pantai mulai berdatangan hanya untuk makan.

Seiring waktu, warung-warung itu bertransformasi menjadi deretan restoran besar seperti Bandar Djakarta, Talaga Sampireun Ancol, dan Seaside Suki. Masing-masing membawa karakter sendiri, tapi tetap mempertahankan semangat awal: menyajikan seafood segar dengan gaya santai.

Bandar Djakarta, misalnya, terkenal karena konsep live seafood—pengunjung bisa memilih sendiri ikan atau kepiting yang masih hidup dari akuarium. Begitu dipilih, koki langsung mengolahnya sesuai selera: bisa dibakar, digoreng, atau dimasak saus Padang yang legendaris itu.
Sensasi memilih makanan hidup-hidup ini bukan sekadar gimmick; ia menciptakan hubungan emosional antara pelanggan dan makanan yang akan disantap. Ada rasa “personal” dalam setiap gigitan.

Rasa yang Membawa Kenangan

Bicara tentang Seafood Ancol, tak lengkap tanpa membahas cita rasanya. Setiap restoran di kawasan ini punya gaya bumbu berbeda, tapi benang merahnya sama: kuat, berani, dan penuh rempah.

Kepiting saus Padang dengan warna merah menyala jadi primadona. Rasanya pedas manis dengan sedikit rasa asam dari tomat dan serai. Lalu ada cumi goreng tepung—renyah di luar, lembut di dalam—dan ikan bakar sambal dabu-dabu yang menggigit tapi segar.

Namun, daya tarik sebenarnya bukan cuma di rasa, tapi di suasananya.
Bayangkan makan malam di tepi laut, dengan cahaya lampu perahu memantul di permukaan air, suara debur ombak yang ritmis, dan angin asin yang mengelus kulitmu.
Makanannya mungkin sederhana, tapi momennya tak tergantikan.

Banyak pengunjung datang bukan hanya untuk makan, tapi untuk mengenang masa kecil mereka—saat keluarga berkumpul di akhir pekan, atau ketika pasangan muda menikmati makan malam pertama mereka di bawah langit Ancol.
Bagi sebagian orang, Seafood Ancol adalah kenangan yang bisa disantap.

Antara Tradisi dan Inovasi

Meski berakar dari tradisi nelayan, kuliner di Ancol kini berkembang pesat mengikuti zaman.
Beberapa restoran mulai bereksperimen dengan cita rasa modern, memadukan teknik masak Jepang dan Korea, tapi tetap memakai bahan lokal.
Misalnya, sashimi tuna segar disajikan dengan sambal matah khas Bali, atau udang bakar madu dengan sentuhan bumbu gochujang. Hasilnya? Sebuah harmoni antara tradisi dan inovasi.

Bahkan pengalaman makannya pun semakin immersive. Restoran di tepi pantai kini memadukan dekorasi tropis, musik akustik live, dan konsep open kitchen yang membuat pengunjung bisa melihat langsung proses masak.
Semua ini dilakukan untuk memberikan kesan bahwa makan di Seafood Ancol bukan cuma soal rasa, tapi pengalaman menyeluruh.

Namun yang paling penting, para pelaku usaha kuliner di sini tetap menjaga keberlanjutan laut. Banyak restoran mulai bekerja sama dengan nelayan lokal dan memakai sistem tangkap berkelanjutan untuk melindungi ekosistem laut Jakarta.
Langkah kecil, tapi bermakna besar untuk masa depan.

Panduan Kuliner: Rekomendasi Seafood Ancol Terbaik

Bagi yang baru pertama kali berkunjung, berikut beberapa tempat yang wajib dicoba di kawasan Ancol:

  • Bandar Djakarta Ancol
    Ikon kuliner laut Jakarta. Pilih seafood segar langsung dari akuarium dan nikmati masakan yang disiapkan sesuai selera. Suasananya ramai dan penuh kehidupan, cocok untuk makan keluarga besar.

  • Talaga Sampireun Ancol
    Menghadirkan nuansa pedesaan di tengah kota. Restoran ini mengombinasikan konsep saung bambu dan kolam ikan dengan menu seafood khas Sunda.

  • Seaside Suki
    Cocok bagi pecinta hotpot dan suki ala Asia Timur. Kamu bisa merebus berbagai jenis seafood dalam kuah kaldu rempah yang harum.

  • Oceanic Cafe & Lounge
    Pilihan untuk yang ingin menikmati seafood ringan sambil bersantai di tepi pantai dengan musik jazz lembut. Tempat ini populer di kalangan anak muda dan pasangan muda.

Selain itu, ada banyak warung kaki lima di sekitar area Dermaga Cinta yang menawarkan sensasi “makan laut murah meriah” tanpa mengorbankan rasa.
Udang bakar mentega dan kerang saus tiram di sana terkenal sebagai menu wajib tengah malam.

Penutup: Laut, Rasa, dan Cerita Jakarta

Seafood Ancol bukan sekadar destinasi makan — ia adalah bagian dari identitas Jakarta.
Di tengah hiruk-pikuk kota, kawasan ini menjadi ruang di mana laut, manusia, dan rasa saling bertemu.
Setiap suapan bumbu pedas dan aroma asap bakaran adalah kisah panjang tentang nelayan yang bertahan, pengusaha yang berinovasi, dan warga kota yang terus mencari makna dari cita rasa.

Dan saat matahari terbenam di ufuk barat, mungkin kamu akan menyadari: keindahan sejati dari kuliner laut bukan hanya di piringmu, tapi pada cara ia menghubungkan manusia dengan alam dan masa lalu.

Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Food

Baca Juga Artikel Dari: Gurame Asam Manis: Harmoni Rasa Nusantara yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Author