Sat. Dec 6th, 2025
Seorang wanita berbaring santai di spa sedang menjalani terapi guasha menggunakan batu rose quartz di bagian wajah dan dagu

Aku masih ingat banget waktu pertama kali dengar tentang guasha wajah. Awalnya, kupikir itu cuma tren kecantikan ala-ala yang viral di media sosial. Tapi setelah lihat beberapa review dari beauty vlogger, aku jadi penasaran. Kok bisa ya cuma dengan alat sederhana, kulit wajah bisa keliatan lebih sehat, kencang, dan glowing? Jujur, awalnya aku skeptis. Tapi setelah beberapa bulan rutin melakukannya, aku malah jadi “ketagihan”.

Guasha ini ternyata bukan teknik baru. Asalnya dari Tiongkok, dan udah dipakai ratusan tahun buat penyembuhan tradisional. Biasanya digunakan di tubuh, tapi versi wajahnya lebih lembut dan penuh perasaan—ya, kadang bikin aku merasa kayak lagi dipijat sayang sama diri sendiri.

Perkenalan Awalku dengan Guasha

Seorang wanita sedang menjalani perawatan wajah menggunakan batu guasha berwarna rose quartz, dengan mata tertutup dan ekspresi rileks

Awal kenal guasha tuh karena iseng-iseng nonton video YouTube sebelum tidur. Ada satu channel yang jelasin cara guasha dengan pelan dan detail. Dia pakai batu giok warna hijau dan wajahnya beneran kelihatan berubah sebelum dan sesudah. Bukan yang dramatis kayak operasi plastik sih, tapi keliatan banget kontur rahangnya lebih tegas dan pipinya lebih terangkat.

Karena penasaran, besoknya aku langsung cari guasha tool di e-commerce. Banyak banget pilihannya. Ada yang dari rose quartz, ada yang dari batu giok, bahkan stainless steel juga ada. Aku pilih yang giok karena katanya punya efek mendinginkan alami. Harganya juga nggak mahal, jadi menurutku worth to try.

Apa Itu Guasha Wajah dan Gimana Cara Kerjanya?

Guasha wajah adalah teknik pijat dengan alat khusus berbentuk pipih (biasanya dari batu alam) yang digosokkan perlahan ke permukaan kulit dengan arah tertentu. Tujuannya? Nggak cuma untuk estetika, tapi juga memperlancar aliran darah, mengurangi ketegangan otot, dan membantu detoksifikasi lewat sistem limfatik.

Saat kita menggosokkan guasha ke wajah, kita sebenarnya juga sedang membantu menggerakkan cairan limfa yang sering ‘ngendap’ di bawah kulit. Makanya banyak orang bilang guasha bikin wajah keliatan lebih tirus dan segar—karena bengkaknya berkurang.

Kalau kamu pernah bangun tidur dengan muka bengkak atau pipi kayak bakpao, guasha bisa jadi penyelamat.

Efek yang Aku Rasakan Setelah 2 Minggu Rutin Pakai

Aku mulai dengan niat sederhana: coba guasha selama 2 minggu setiap malam. Aku pakai facial oil dulu biar alatnya gampang meluncur, terus mulai dari leher ke atas. Fokusnya ke pipi, rahang, bawah mata, dan dahi.

Efeknya? Hari ke-3 aku udah ngerasa bedanya. Bukan langsung berubah kayak pakai filter TikTok, tapi aku ngerasa wajahku lebih enteng, lebih cerah, dan pori-pori lebih kalem. Di minggu kedua, pipiku yang biasanya keliatan penuh mulai lebih terdefinisi. Dan ini bukan sugesti, karena orang rumah pun bilang, “Lagi ngapain sih kok keliatan bersih banget?”

Selain itu, aku juga jadi lebih rileks sebelum tidur. Gerakan guasha yang lambat dan berirama itu kayak meditasi fisik. Apalagi kalau dilakuin sambil denger musik lembut. Ampuh banget buat ngusir lifestyle stres setelah hari yang padat.

Alat yang Paling Cocok Buat Guasha

Nggak semua alat guasha itu sama. Setelah nyobain beberapa, aku ngerasa yang paling cocok itu yang dari rose quartz atau jade. Dua batu ini punya sifat dingin alami yang bantu meredakan kemerahan dan peradangan.

Ada juga yang bentuknya beda-beda. Aku pribadi paling suka yang bentuk hati karena bagian lengkungannya pas banget buat rahang dan pipi.

Tips penting: jangan pilih yang terlalu tajam ujungnya. Harus nyaman digenggam dan halus di kulit. Dan jangan lupa bersihin alatnya setiap kali selesai dipakai ya—soalnya dia nempel langsung ke kulit dan bisa nyeret bakteri.

Teknik Dasar Gua sha yang Aku Pelajari Sendiri

Awal-awal aku cuma asal geser-geser aja, tapi setelah nonton lebih banyak video dan baca artikel, ternyata ada tekniknya. Ini pola dasar yang aku ikuti:

  1. Mulai dari leher bawah ke atas – ini penting buat membuka aliran limfa.

  2. Rahang ke telinga – untuk kontur wajah.

  3. Pipi tengah ke pelipis – untuk efek lifting.

  4. Bawah mata ke arah pelipis (pelan-pelan banget) – bantu atasi kantong mata.

  5. Dahi ke atas sampai ke garis rambut – biar efek anti-aging makin terasa.

Satu area biasanya aku gosok 5–10 kali. Jangan terlalu keras, cukup dengan tekanan ringan sampai sedang. Kalau kulit mulai merah muda (bukan merah marah ya), berarti udah cukup.

Efek Jangka Panjang dari Guasha Wajah

Sekarang udah masuk bulan keempat aku rajin guasha, minimal 3–4 kali seminggu. Efek yang aku rasain:

  • Kontur wajah lebih terbentuk

  • Jerawat hormonal jauh berkurang

  • Kulit jadi lebih elastis dan nggak gampang kusam

  • Sirkulasi darah membaik—terutama di area bawah mata

  • Lebih mindful soal waktu skincare

Dan ini yang paling aku syukuri: aku jadi lebih sayang sama diri sendiri. Karena setiap sesi guasha kayak quality time antara aku dan tubuhku. Jadi bukan cuma ritual kecantikan, tapi juga momen self-love.

Perbandingan Guasha vs Roller Wajah

Sebelum guasha, aku pernah pakai jade roller. Jujur, roller enak buat sensasi dingin dan menenangkan, tapi menurutku efeknya lebih ringan. Guasha jauh lebih dalam kerjanya karena bisa menjangkau otot-otot kecil yang biasanya tegang tapi nggak kita sadari.

Kalau kamu suka yang simpel dan nggak butuh effort, roller bisa jadi opsi. Tapi buat kamu yang pengen hasil lebih nyata dan ‘relaksasi level dewa’, guasha wajib dicoba.

Bisa untuk Semua Jenis Kulit?

Ini sering jadi pertanyaan teman-temanku. Jawabannya: iya, asal tahu cara pakainya. Tapi kalau kamu punya kulit yang sangat sensitif, eksim, atau lagi aktif jerawatan parah, sebaiknya konsultasi dulu. Soalnya tekanan dari guasha bisa memperparah kondisi kulit tertentu.

Aku pribadi punya kulit kombinasi dan kadang sensitif, jadi aku selalu pakai facial oil atau serum yang bener-bener melembapkan sebelum mulai. Itu penting banget biar guasha-nya meluncur halus tanpa narik kulit.

Guasha dan Skincare: Kombinasi yang Powerful

Guasha nggak bisa berdiri sendiri. Dia butuh pasangan—alias skincare yang cocok. Setelah beberapa eksperimen, aku nemu formula paling oke:

  • Facial oil ringan atau serum berbasis squalane

  • Hydrating toner sebelum guasha

  • Moisturizer setelahnya biar kunci kelembapan

Waktu terbaik buat guasha? Buatku malam hari. Karena setelah itu kulit lebih siap istirahat, dan hasilnya bisa langsung keliatan pas bangun pagi.

Mitos dan Fakta soal Guasha

Karena guasha makin populer, banyak juga mitos yang berkembang. Aku tulis beberapa yang sering aku dengar dan pengalaman aku soal itu:

Mitos: Guasha bikin pipi jadi tirus permanen
Fakta: Guasha bantu ngurangin bengkak dan memperlancar limfa, bukan ngubah struktur tulang. Efek tirus biasanya sementara, tapi bisa bertahan kalau dilakukan rutin.

Mitos: Semakin kuat tekanan, semakin bagus hasilnya
Fakta: Salah besar. Tekanan yang terlalu kuat malah bisa bikin iritasi dan memicu jerawat. Lebih baik pelan tapi konsisten.

Mitos: Hanya bisa dilakukan oleh profesional
Fakta: Selama kamu tahu teknik dasar dan hati-hati, kamu bisa guasha sendiri di rumah. Tapi untuk kasus tertentu seperti bekas operasi atau kondisi medis, memang sebaiknya di bawah pengawasan.

Kenapa Teknik Tradisional Kayak Gini Tetap Bertahan?

Menurutku, guasha adalah bukti bahwa teknik alami tetap punya tempat di dunia kecantikan modern. Di tengah serbuan skincare mahal dan treatment klinik, guasha ngingetin aku bahwa tubuh kita bisa diajak kerja sama dengan cara yang sederhana tapi efektif.

Dan ini bukan cuma tren. Karena bahkan di negara asalnya, guasha masih jadi bagian penting dalam terapi keseimbangan tubuh. Banyak klinik akupunktur dan TCM (Traditional Chinese Medicine) masih menggunakan guasha sebagai terapi utama.

Apakah Guasha Aman untuk Ibu Hamil?

Beberapa temanku yang lagi hamil tanya soal ini. Dan aku juga sempat cari tahu. Ternyata, guasha wajah cenderung aman untuk ibu hamil asalkan dilakukan dengan tekanan ringan dan tidak menyentuh titik-titik akupresur di tubuh (seperti di leher belakang atau pergelangan tangan).

Tapi tetap ya, lebih baik konsultasi dulu ke dokter atau bidan. Karena kondisi setiap orang beda.

Penutup: Self-Care Nggak Harus Mahal

Dari semua perawatan wajah yang pernah aku coba, guasha adalah salah satu yang paling terjangkau, paling menenangkan, dan paling memberikan hasil nyata. Nggak perlu biaya mahal atau alat canggih. Cukup dengan batu, minyak, dan waktu 10–15 menit sehari.

Yang penting, kamu konsisten dan lakukan dengan hati. Karena kulit kita juga bisa ngerasain energi positif dari sentuhan yang penuh perhatian.

Jadi kalau kamu lagi cari cara buat rawat wajah sekaligus jaga kesehatan mental, cobain deh guasha. Rasain sendiri gimana satu alat kecil bisa bikin perubahan besar—di luar dan di dalam.

Sudah tirus kita lanjut perlindungan dari luar lagi ya! Jangan lupa pakai: Sunscreen yang Bagus Tanpa Whitecast Perlindungan Maksimal

Author