Mon. Jul 14th, 2025
Rujak Thai, Sensasi Rasa Manis, Asam, dan Pedas dalam Satu Gigitan

odishanewsinsight.com – Rujak Thai mungkin belum setenar rujak buah khas Indonesia, tetapi keunikan rasanya telah memikat banyak pencinta kuliner Asia Tenggara. Saya akan mengajak Anda menjelajahi rasa, sejarah, bahan, hingga cara membuat Rujak Thai yang segar dan menggoda ini. Yuk, kita mulai dari asal-usulnya terlebih dahulu.

Asal-Usul Rujak Thai yang Menggugah Selera

Rujak Thai, Sensasi Rasa Manis, Asam, dan Pedas dalam Satu Gigitan

Food Rujak Thai atau dalam bahasa lokal disebut “Tam Polamai” berasal dari tradisi kuliner Thailand yang kaya akan rasa dan warna. Di negeri Gajah Putih ini, makanan tidak hanya soal kenyang tetapi juga soal estetika dan kesegaran.

Uniknya, Rujak Thai sebenarnya lebih dekat dengan salad buah, namun dengan tambahan saus khas bernama Nam Pla Wan yang menjadi pembeda. Tidak seperti rujak kita yang berbumbu kacang, rujak ini menggunakan saus manis, asin, dan pedas dari campuran gula aren, udang kering, dan cabai.

Mengapa Rujak Thai Jadi Pilihan Baru Penikmat Kuliner?

Seiring berkembangnya tren makanan sehat, banyak orang beralih ke pilihan yang lebih segar dan ringan. Nah, di sinilah Rujak Thai masuk sebagai jawaban. Buah-buahan segar yang dipotong kecil dan disajikan dengan saus pedas-manis membuat makanan ini cocok untuk camilan sore hari.

Selain itu, perpaduan rasa dalam Rujak Thai terasa kompleks. Setiap gigitan menghadirkan pengalaman yang unik: manis dari mangga, asin dari saus, dan pedas dari cabai. Maka tidak heran, makanan ini pun mulai populer di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.

Perbedaan Rujak Thai dengan Rujak Indonesia

Meskipun sama-sama menyajikan buah sebagai bahan utama, Rujak Thai dan rujak Indonesia memiliki perbedaan signifikan. Pertama, dari segi saus. Seperti disebutkan sebelumnya, saus Rujak Thai berbahan dasar Nam Pla Wan yang mengandung ikan asin dan udang kering. Di sisi lain, rujak Indonesia lebih umum menggunakan saus kacang atau gula merah dengan petis.

Kedua, buah yang digunakan pun berbeda. Rujak Thai sering memakai buah tropis yang renyah seperti jambu air, mangga muda, nanas, dan belimbing. Di beberapa tempat, buah matoa atau kelengkeng pun bisa jadi variasi.

Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Rujak Thai

Untuk membuat Rujak Thai, bahan yang Anda butuhkan cukup sederhana dan mudah ditemukan di pasar lokal. Berikut daftar umumnya:

  • Mangga muda (1 buah)

  • Jambu air (2 buah)

  • Nanas (½ buah)

  • Belimbing (1 buah)

  • Kelengkeng atau leci (opsional)

  • Saus Nam Pla Wan:

    • Gula aren (100 gram)

    • Air asam jawa (2 sdm)

    • Kecap ikan (1 sdm)

    • Cabai rawit merah (5 buah, iris tipis)

    • Udang kering (1 sdm, haluskan)

    • Bawang merah goreng (1 sdm)

Dengan bahan-bahan tersebut, Anda sudah bisa menyajikan seporsi Rujak Thai yang menggoda lidah.

Cara Membuat Rujak Thai yang Lezat dan Otentik

Langkah-langkah untuk membuat Rujak Thai ternyata sangat praktis. Berikut saya paparkan caranya:

  1. Siapkan buah-buahan. Kupas dan potong semua buah menjadi potongan kecil atau serut, tergantung selera.

  2. Buat saus Nam Pla Wan. Campurkan gula aren, air asam jawa, dan kecap ikan di atas api kecil. Aduk rata hingga mengental.

  3. Tambahkan rasa. Masukkan udang kering, irisan cabai, dan bawang merah goreng ke dalam saus. Aduk kembali hingga rata.

  4. Sajikan. Tata buah-buahan di atas piring saji, siram saus di atasnya atau sajikan terpisah.

Hasilnya, Anda akan mendapatkan rujak yang segar, penuh cita rasa, dan cocok untuk berbagai suasana.

Tips Menikmati Rujak Thai yang Lebih Nikmat

Meskipun tampak sederhana, ada beberapa tips yang bisa membuat pengalaman menyantap Rujak Thai jadi lebih maksimal. Pertama, sajikan dalam kondisi dingin. Anda bisa menyimpan buah di kulkas sebelum disajikan agar lebih segar.

Kedua, gunakan buah yang masih keras untuk mempertahankan tekstur renyah. Misalnya, mangga muda atau jambu air sangat cocok karena tidak terlalu lembek dan menyerap saus dengan baik.

Ketiga, atur tingkat kepedasan sesuai selera. Bagi yang tidak suka pedas, cukup tambahkan sedikit cabai. Sebaliknya, untuk pencinta pedas, jangan ragu menambahkan cabai lebih banyak.

Kenapa Rujak Thai Cocok Untuk Menu Diet?

Kini semakin banyak orang memperhatikan pola makan sehat. Nah, Rujak Thai sangat cocok masuk ke dalam menu diet karena memiliki beberapa alasan kuat:

  • Rendah kalori. Buah-buahan mengandung serat tinggi dan kalori rendah.

  • Kaya vitamin. Vitamin C dari mangga dan nanas membantu imunitas tubuh.

  • Mengandung antioksidan. Bahan alami seperti bawang merah goreng dan cabai mengandung zat antioksidan.

Namun, Anda tetap perlu bijak dalam menggunakan saus karena kecap ikan dan udang kering memiliki kandungan natrium tinggi.

Peluang Bisnis Rujak Thai di Indonesia

Melihat tren kuliner yang terus berubah, membuka usaha Rujak Thai bisa jadi peluang yang menjanjikan. Banyak kafe, gerai kaki lima, hingga bazar makanan yang menyajikan menu ini dan langsung menarik perhatian.

Dengan modal kecil dan bahan lokal yang mudah didapat, Anda bisa menawarkan menu segar ini sebagai pilihan baru. Agar semakin menarik, Anda bisa menyajikannya dalam kemasan takeaway transparan dengan hiasan cabai di atasnya.

Rujak Thai dan Budaya Makan Thailand

Dalam budaya Thailand, makanan memiliki tempat yang sangat penting. Bahkan, menyapa seseorang dengan pertanyaan “Sudah makan belum?” sudah menjadi hal lumrah. Dari sini kita bisa melihat bahwa Rujak Thai bukan hanya sekadar makanan, tapi juga bagian dari identitas nasional.

Biasanya, Rujak disajikan saat cuaca panas atau sebagai makanan pendamping dalam festival. Selain itu, makanan ini juga sering muncul dalam acara keluarga atau kumpul teman, karena sifatnya yang ringan dan mudah disantap bersama.

Kata Transisi Memperkaya Narasi

Sebagaimana Anda perhatikan, saya menggunakan kata transisi seperti selain itu, maka, namun, seiring, dan kemudian untuk memperkaya alur tulisan. Kata transisi tidak hanya membuat bacaan lebih mengalir, tapi juga membantu pembaca memahami hubungan antar paragraf secara logis.

Dengan begitu, artikel ini tidak hanya enak dibaca tetapi juga memikat dari segi struktur narasi. Maka dari itu, penggunaan kata transisi memang penting dalam penulisan artikel panjang seperti ini.

Inovasi Modern dalam Penyajian 

Sekarang, banyak restoran yang mulai memodifikasi Rujak Thai agar lebih modern. Misalnya, ada yang menambahkan topping seperti biji wijen, daun mint, bahkan es batu serut di bagian bawah buah.

Selain itu, ada pula versi vegan yang menghilangkan kecap ikan dan udang kering, lalu menggantinya dengan kecap asin atau saus kelapa fermentasi. Inovasi seperti ini membuat Rujak Thai makin fleksibel dan bisa dinikmati siapa saja, tanpa batasan diet atau kepercayaan.

Mengapa Anda Wajib Coba Sekali Seumur Hidup

Jika Anda belum pernah mencoba Rujak , saya sangat menyarankan untuk mencicipinya sekali saja—karena rasanya benar-benar berbeda. Anda akan merasakan sensasi yang tidak biasa: asam, manis, asin, dan pedas menyatu dalam satu gigitan.

Bukan hanya soal rasa, makanan ini juga menghadirkan sensasi petualangan budaya. Anda seolah-olah dibawa ke pasar tradisional di Bangkok, di mana makanan disajikan dengan cinta dan keramahan khas Thailand.

Kesegaran di Tengah Tren Kuliner Global

Rujak Thai bukan sekadar salad buah biasa. Ia merupakan simbol dari keberanian menggabungkan rasa dan budaya. Dengan bahan-bahan lokal, penyajian sederhana, serta rasa yang memikat, makanan ini mampu bersaing di tengah gempuran tren kuliner global.

Sebagai pencinta makanan segar, saya pribadi merasa beruntung pernah mencicipi Rujak langsung dari dapur seorang teman asal Thailand. Pengalaman itu mengajarkan saya bahwa makanan tidak selalu harus rumit untuk bisa terasa luar biasa.

Baca Juga Artikel Berikut: Wisata Kuliner Seru! 7 Rekomendasi Street Food Tangerang

Author