JAKARTA, odishanewsinsight.com – Shao Mai, atau yang sering disebut juga siomai, merupakan salah satu jenis dim sum yang sangat populer di Asia. Saya pribadi sangat menyukai makanan ini karena bentuknya mungil, isiannya kaya rasa, dan penyajiannya sangat praktis. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi sejarah, cara membuat, hingga tips menikmati Shao Mai yang sempurna.
Sejarah Panjang di Balik Shao Mai
Shao Mai bukanlah makanan baru. Awalnya, makanan ini berasal dari daerah Hohhot, Mongolia Dalam, Tiongkok. Seiring berjalannya waktu, Siomai menyebar ke seluruh penjuru Tiongkok dan bahkan Asia Tenggara. Menariknya, meskipun daerahnya berbeda, orang-orang tetap mempertahankan bentuk dasar Siomai: adonan kulit tipis berisi daging cincang dan dikukus.
Selain itu, Siomai juga menjadi bagian penting dalam budaya makan dim sum. Di Tiongkok bagian selatan, terutama di Kanton, dim sum disajikan dengan teh dalam tradisi yang dikenal sebagai “yum cha.” Dalam suasana ini, Food Shao Mai menjadi hidangan pembuka yang tak tergantikan.
Kenapa Banyak Orang Menyukai Shao Mai?
Banyak alasan mengapa Shao Mai begitu digemari. Pertama, bentuknya mungil dan menggoda. Kedua, rasanya sangat kaya karena memadukan beberapa bahan sekaligus. Biasanya, isian terdiri dari daging ayam, udang, dan jamur. Tidak hanya itu, bumbu yang digunakan pun membuat setiap gigitan terasa gurih dan lezat.
Sebagai tambahan, cara makannya pun praktis. Anda cukup mengambilnya dengan sumpit, lalu mencocolkan ke saus favorit seperti kecap asin, saus cabai, atau sambal.
Variasi Shao Mai dari Berbagai Negara
Walaupun Shao Mai berasal dari Tiongkok, Anda akan menemukan banyak variasi menarik di berbagai negara. Di Jepang, Siomai disebut dengan “shūmai” dan biasanya menggunakan daging babi cincang dengan bawang bombay. Di Indonesia, kita mengenalnya sebagai siomai yang sering disajikan dengan saus kacang.
Kemudian, di Filipina, hidangan ini muncul dalam bentuk “siomai” yang cenderung lebih berbumbu dan disajikan dengan saus kecap jeruk atau calamansi. Hal ini menunjukkan bahwa Siomai adalah makanan yang bisa menyesuaikan diri dengan cita rasa lokal.
Bahan Utama yang Digunakan
Untuk membuat Shao Mai yang lezat, kita harus memilih bahan yang segar dan berkualitas. Secara umum, berikut bahan utamanya:
-
Daging ayam cincang (atau daging babi)
-
Udang kupas cincang halus
-
Jamur kuping atau jamur shiitake
-
Wortel parut
-
Daun bawang
-
Minyak wijen
-
Kecap asin
-
Merica dan garam secukupnya
-
Kulit pangsit siap pakai
Bahan-bahan ini kemudian dicampur menjadi satu adonan yang kompak, lalu dibungkus dengan kulit siomai dan dikukus hingga matang.
Proses Membuat Shao Mai di Rumah
Meskipun terlihat rumit, membuat Shao Mai di rumah sebenarnya cukup mudah. Saya sudah beberapa kali mencobanya sendiri di dapur. Pertama-tama, campurkan semua bahan isian dalam satu wadah besar. Aduk hingga benar-benar tercampur rata.
Kemudian, ambil selembar kulit pangsit. Letakkan satu sendok makan isian di tengahnya. Bentuk dengan tangan seperti keranjang kecil, lalu rapikan bagian atasnya agar terlihat menarik. Setelah itu, siapkan kukusan yang sudah dipanaskan, lalu kukus siomai selama 15–20 menit.
Biasanya, saya menambahkan sedikit wortel parut di atasnya agar terlihat lebih cantik. Aroma yang muncul saat proses pengukusan sangat menggoda, membuat saya tidak sabar untuk segera mencicipinya.
Tips Penting Agar Hasilnya Sempurna
Untuk hasil terbaik, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan. Pertama, pastikan isian tidak terlalu encer. Jika terlalu basah, Shao Mai bisa hancur saat dikukus. Kedua, jangan terlalu lama mengukusnya karena akan membuat tekstur daging jadi keras.
Selanjutnya, usahakan kulit pangsit dalam kondisi lembap agar mudah dibentuk. Jika terlalu kering, kulit akan pecah saat dibungkus. Saya juga menyarankan menggunakan minyak wijen secukupnya, karena jika terlalu banyak, rasa asli bahan bisa tertutup.
Siomai Sebagai Peluang Usaha Kuliner
Tidak bisa dipungkiri, Shao Mai memiliki potensi besar sebagai produk kuliner. Banyak pelaku usaha makanan menjadikannya sebagai menu andalan karena cara pembuatannya cukup simpel dan bahan-bahannya relatif murah.
Apalagi, permintaan pasar terhadap makanan ringan dan praktis semakin meningkat. Anda bisa menjual Siomai dalam bentuk matang maupun beku. Dengan kemasan yang menarik, Anda bisa memasarkan Siomai melalui media sosial atau platform pemesanan online.
Nutrisi dan Kandungan Gizi
Selain lezat, Shao Mai juga menyimpan kandungan gizi yang bermanfaat. Kandungan proteinnya cukup tinggi karena menggunakan daging dan udang. Tambahan wortel dan jamur pun memberikan serat yang baik untuk pencernaan.
Namun demikian, kita tetap harus mengonsumsinya dalam jumlah wajar. Jika terlalu banyak mengonsumsi Siomai yang tinggi garam dan minyak, tentu bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, imbangi juga dengan sayuran dan air putih.
Shao Mai dalam Hidangan Keluarga
Saya pribadi sering membuat Shao Mai saat ada acara keluarga. Makanan ini sangat cocok disajikan dalam suasana santai atau saat berkumpul bersama. Anak-anak pun menyukai bentuknya yang mungil dan bisa disantap dalam satu suapan.
Biasanya, saya menyajikannya bersama saus sambal, mayones pedas, dan sedikit perasan jeruk nipis. Kombinasi rasa gurih, pedas, dan segar membuat momen makan jadi lebih menyenangkan.
Perbedaan Shao Mai dan Siomai Indonesia
Meskipun terdengar mirip, Shao Mai dan siomai khas Indonesia sebenarnya punya perbedaan mencolok. Siomai lebih sering dikukus tanpa pelengkap apa pun, sedangkan siomai Indonesia biasanya disajikan dengan kentang, tahu, dan kol, serta disiram saus kacang.
Tidak hanya itu, tekstur isian pun berbeda. Siomai cenderung lebih halus dan menggunakan udang, sementara siomai Indonesia lebih padat dan menggunakan ikan tenggiri. Namun, keduanya tetap nikmat, tergantung selera masing-masing.
Tempat Terbaik Menikmati Shao Mai
Jika Anda tidak sempat membuatnya sendiri, Anda bisa mencicipi Shao Mai di restoran dim sum. Biasanya, Siomaidisajikan dalam wadah bambu kecil bersama hidangan lainnya. Suasana restoran yang hangat dan aroma khas dim sum akan menambah kenikmatan bersantap.
Beberapa tempat favorit saya menyajikan Siomai dengan porsi kecil namun rasa yang sangat autentik. Harga yang ditawarkan juga masih terjangkau. Oleh karena itu, sesekali tidak ada salahnya memanjakan diri di restoran dim sum pilihan.
Shao Mai dalam Perayaan Imlek
Shao Mai juga menjadi bagian dari perayaan tradisional, seperti Imlek. Dalam budaya Tionghoa, makanan berbentuk bulat seperti Siomai dianggap melambangkan keberuntungan dan rezeki. Karena itu, makanan ini sering dihidangkan saat acara keluarga besar.
Di beberapa tradisi, Siomai disajikan bersama makanan lain seperti dumpling dan bakpao. Dengan cara ini, makna kebersamaan dan keberkahan pun terasa lebih dalam.
Siomai dan Pengalaman Kuliner Saya
Saya masih ingat betul saat pertama kali mencicipi Shao Mai di kawasan Pecinan Jakarta. Aromanya sangat khas dan isian dagingnya terasa begitu juicy. Dari pengalaman itulah saya mulai belajar membuatnya sendiri.
Saya pun bereksperimen dengan bahan lokal. Saya mengganti udang dengan tahu cincang dan menambahkan daun bawang lebih banyak. Hasilnya tetap enak dan cocok untuk selera keluarga saya. Dari sini saya belajar bahwa memasak itu soal kreativitas dan keberanian mencoba.
Inovasi Modern dalam Dunia Shao Mai
Sekarang, banyak inovasi muncul dalam dunia kuliner, termasuk Shao Mai. Anda bisa menemukan Siomai dengan isian keju, ayam pedas, bahkan cokelat untuk versi dessert. Selain itu, beberapa restoran menyajikannya dengan tampilan modern, seperti warna-warni dari pewarna alami.
Dengan demikian, Siomai bukan hanya sekadar makanan tradisional, tapi juga menjadi tren kekinian yang cocok untuk generasi muda. Makanan ini menjadi bukti bahwa inovasi dan tradisi bisa berjalan berdampingan.
Shao Mai Vegan: Alternatif yang Lebih Sehat
Untuk Anda yang menjalani gaya hidup vegetarian atau vegan, jangan khawatir. Siomai bisa dibuat tanpa bahan hewani. Anda cukup mengganti daging dengan tempe, tahu, atau jamur cincang. Teksturnya tetap lembut dan rasanya pun gurih.
Agar lebih lezat, tambahkan sedikit saus tiram vegan dan minyak wijen. Kukus seperti biasa dan sajikan dengan saus favorit. Ini adalah solusi sehat yang tetap nikmat.
Siomai, Kecil Tapi Bermakna
Dari bentuknya yang sederhana, Shao Mai menyimpan kekayaan rasa dan budaya yang luar biasa. Makanan ini tidak hanya lezat, tapi juga merekatkan kebersamaan dalam setiap kesempatan. Anda bisa membuatnya sendiri di rumah, atau menikmati bersama keluarga di restoran.
Dengan bahan yang mudah didapat dan proses yang tidak terlalu rumit, ShaoMai bisa menjadi pilihan camilan sehat dan mengenyangkan. Jadi, tidak ada salahnya jika mulai hari ini Anda mencoba memasukkan ShaoMai ke dalam daftar resep favorit Anda.
Baca Juga Artikel Berikut: Haemul Pajeon: Lezat, Renyah, dan Mudah Dibuat di Rumah!